Tragedi Arema vs Persebaya
Komentar Mantan Ketua PSSI Edy Rahmayadi Soal Tragedi Kanjuruhan: Kita Prihatin
Mantan Ketua PSSI Edy Rahmayadi turut mengomentari tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan penonton
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara, yang juga mantan Ketua PSSI, Edy Rahmayadi mengucapkan rasa belasungkawa dan prihatin terhadap korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Edy Rahmayadi mengatakan, peristiwa yang memakan korban jiwa tersebut harus dikaji penyebabnya.
"Kita prihatin. Olah raga itu bukan olah rasa, tetapi kenapa seperti itu, itulah yang sedang dikaji," kata Edy, Senin (3/10/2022).
Menurut Edy Rahmayadi, sepak bola tidak bisa dihilangkan dari Indonesia.
"Ini yang harus dikaji, dikembalikan, enggak mungkin olah raga bola kaki ini dihilangkan dari bumi Indonesia. Karena bola kaki ini adalah olahraga yang paling populer di Indonesia ini. Untuk itu tinggal kita yang mengatur bagaimana caranya ini bermanfaat untuk kita semua," tambahnya.
Diketahui, Korban jiwa akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang terus bertambah.
Seperti diberitakan, kerusuhan suporter terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.
Kerusuhan dipicu atas kekalahan tuan rumah Arema FC vs Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.
Data sebelumnya pada Minggu (2/10/2022) pukul 05.00 WIB, yang dilaporkan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, mengatakan korban meninggal dunia akibat kerusuhan itu sebanyak 127 orang, dua di antaranya anggota kepolisian.
Akun Twitter Polsek Srandakan hujat para korban
Di saat ratusan warga tewas dalam tragedi kerusuhan laga Arema vs Persebaya, akun Twitter Polsek Srandakan diduga hujat para korban.
Akun Twitter Polsek Srandakan hujat para korban dengan kata-kata tak pantas.
Kapolsek Srandakan, Kompol Sudarsono mengakui bahwa akun @polseksrandakan, yang belakangan diduga hujat para korban merupakan akun resmi.
Ia pun mengaku kaget saat tahu akun Polsek tempat ia bertugas mencuitkan komentar tak pantas terkait tragedi naas di Stadion Kanjuruhan.
Baca juga: Dua Polisi Polda Jatim Tewas Bersama 127 Supporter, Penggunaan Gas Air Mata Jadi Sorotan
"Saya juga baru tahu, dapat laporan dari anggota kalau di medsos (Twitter) dari akun Polsek Srandakan memberikan pernyataan yang tidak pas," kata Sudarsono, dikutip dari Kompas.com, Minggu (2/10/2022).
Sudarsono mengatakan langsung melakukan pelacakan, dan diketahui admin yang mengoperasikan akun tersebut adalah salah seorang anggota Humas Polsek.
