Pembunuhan

Kasus Tembak Mati Iwan Nasib, Sosok Penembak hingga Saling Bantah antara Polisi dan Warga

Iwan alias nasib ditembak mati polisi. Inilah sosok penembak hingga saling bantah antara polisi dan warga terkait duduk masalah yang terjadi.

HO
Kolase foto oknum polisi Polres Pelabuhan Belawan yang dituding menembak Iwan alias Nasib hingga tewas 

Sangat disayangkan, ketika polisi menangkap Nasib sejumlah warga juga menghalangi dengan melempari petugas.

"Ketika bergumul dan tarik-tarikan, senjata api milik personel itu meletus hingga mengenai tersangka. Selanjutnya petugas berupaya mengamankan tersangka namun warga datang membela tersangka dengan cara melempari petugas sehingga petugas tidak berhasil mengamankan tersangka. Selanjutnya petugas menyelamatkan diri," ungkapnya.

Dari informasi yang diterima diketahui pelaku dibawa oleh Keluarganya ke RS Mitra Medika Marelan untuk berobat. Setelah ditangani oleh petugas medis, tersangka dinyatakan meninggal dunia sekira Pukul 11.40 WIB.

Sebelumnya, polisi sempat mengamankan barang bukti dari tangan pelaku 1 bungkus plastik klip sedang yang berisi sabu-sabu 20,91 gram dan pisau besi.

Rudi Simamora, Polisi yang Diduga Sengaja Tembak Warga Sampai Mati Bakal Dilaporkan ke Propam

Rudi Simamora, oknum petugas Sat Res Narkoba Polres Pelabuhan Belawan yang diduga sengaja menembak mati Iwan alias Nasib rencananya akan dilaporkan ke Propam Polda Sumut.

Laporan ke Propam Polda Sumut ini berkenaan dengan ketidakprofesionalan Rudi Simamora dalam menjalankan tugas.

Menurut Rahmat Junjung Sianturi, kuasa hukum keluarga korban, pihaknya mendapatkan rekaman CCTV, yang menunjukkan saat Rudi Sianturi mengejar Iwan alias Nasib, yang diklaim polisi sebagai pengedar sabu. 

"Yang akan dilaporkan ada tiga polisi, Rudi Simamora dan dua orang lainnya. Rudi Simamora ini diduga dia yang nembak mati," kata Rahmat, Selasa (15/11/2022).

Rahmat mengatakan, ia meyakini bahwa polisi sengaja menembak mati Iwan alias Nasib.

Seharusnya, kata dia, tiga personel mampu menangkap Iwan yang hanya seorang diri tanpa menggunakan senjata api.

"Siapa yang memegang pistol, siapa yang menembak, ini tidak ada saksinya. Karena dugaan keluarga masa 3 lawan 1 gak bisa menangkap satu orang."

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Faisal Rahmat Simatupang menyambangi kediaman Iwan alias Nasib, pria yang tak sengaja ditembak mati anggotanya saat penggerebekan narkoba, Selasa (15/11/2022).

Dari amatan Tribun-medan.com, AKBP Faisal Rahmat Simatupang membawa serta sejumlah anak buahnya ke rumah duka di Jalan KL Yos Sudarso, Gang Mafo, Lingkungan XIV, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.

Setibanya di rumah duka, Faisal yang menggunakan seragam dinas lengkap menyalami pihak keluarga.

Baca juga: Iwan Tewas Leher Jebol Ditembak Polisi, Kapolres Sebut TO Narkoba, Keluarga Bilang Tuduhan Bohong

Ia kemudian duduk bersila di atas tikar yang ada di teras rumah duka.

Tampak beberapa orang pihak keluarga menemani Faisal.

Mereka berbincang mengenai tragedi nahas ini.

Di lokasi rumah duka, warga pun terlihat berkumpul.

Mereka penasaran dengan kehadiran orang nomor satu di Polres Pelabuhan Belawan itu.

Baca juga: Leher Jebol, Warga Pekan Labuhan Tewas Diduga Ditembak Polisi, Tiga Pelaku Kabur Dikejar Masyarakat

Sejauh ini, Tribun-medan.com masih berupaya melakukan wawancara dengan pihak terkait.

Namun, sebelum tiba di rumah duka, Kapolres Pelabuhan Belawan sempat terlihat menembus genangan banjir.

Kebetulan, permukiman di tempat korban tinggal tengah dilanda banjir.

Hingga saat ini, baik Kapolres ataupun keluarga masih mendiskusikan masalah ini.

Tewas saat penggerebekan

Iwan alias Nasib (49), warga Jalan KL Yos Sudarso, Gang Mafo, Lingkungan XIV, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan tewas dengan kondisi leher jebol ditembak polisi.

Menurut informasi, Iwan alias Nasib tewas dengan leher jebol karena dituding berusaha melawan saat ditangkap dalam proses penggerebekan narkoba.

Namun, pihak keluarga membantah tudingan yang dilontarkan polisi.

Baca juga: Leher Jebol, Warga Pekan Labuhan Tewas Diduga Ditembak Polisi, Tiga Pelaku Kabur Dikejar Masyarakat

Baca juga: BAWA Klewang Saat Beraksi, Begal yang Bacok Warga Medan Tembung Mewek Kesakitan Usai Ditembak Polisi

Kronologis versi polisi

Menurut Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Faisal Rahmat, Iwan alias Nasib tewas karena berusaha melawan petugas.

Saat itu, Iwan alias Nasib berusaha merebut senjata api yang dibawa anggotanya dari Sat Res Narkoba Polres Pelabuhan Belawan.

Dari cerita AKBP Faisal Rahmat, pada Senin (14/11/2022) pagi itu, anggotanya dari Sat Res Narkoba Polres Pelabuhan Belawan hendak menangkap sejumlah 'pemain' narkoba di Jalan KL Yos Sudarso, Gang Mafo, Lingkungan XIV, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.

Selama ini, lokasi tersebut memang dikenal zona merah peredaran gelap narkoba.

Saat melakukan proses penindakan, polisi mendapati Iwan alias Nasib tengah berada di rumahnya.

Lalu polisi melakukan penggerebekan.

"Pada saat penggerebekan, tersangka melarikan diri," kata AKBP Faisal.

Curiga, polisi pun melakukan pengejaran.

Saat itu, Iwan alias Nasib disebut ada membuang sesuatu ke tanah.

Benda yang dibuang itu diklaim sebagai narkoba jenis sabu.

Berat sabu yang dibuang berjumlah 20,91 gram.

"Saat anggota melakukan pengejaran, ketika sudah berdekatan, si tersangka melakukan perlawanan dengan menggunakan pisau lipat," ujarnya.

Tidak sampai disitu saja, Iwan alias Nasib juga dituding berusaha merampas senjata api milik petugas.

Baca juga: INI WAJAH Pemerkosa Mama Muda Percut Seituan, Ditembak Polisi dan Ditangkap

Baca juga: DUA Pembunuh ASN Pemkab Asahan Pincang Kakinya Ditembak Polisi

Sehingga, kata Faisal, terjadi pergumulan antara anggotanya dengan target operasi (TO) narkoba tersebut.

"Terjadi tarik menarik antara anggota dengan tersangka, sehingga kemudian senjata tersebut meletus dan mengenai bagian leher dari pada tersangka," bebernya.

Setelah melihat Iwan alias Nasib roboh bersimbah darah, tiga orang anggota Sat Res Narkoba Polres Pelabuhan Belawan kemudian meninggalkan lokasi.

Iwan dibiarkan menggelepar di tanah dengan kondisi berlumuran darah.

Warga yang mendengar suara tembakan lalu mengejar tiga polisi tersebut.

Mereka kemudian buru-buru masuk ke dalam mobil Toyota Rush warna putih BK 1057 ABD.

Menurut polisi, mereka sempat dilempari warga.

Sehingga mereka segera meninggalkan lokasi penggerebekan.

Baca juga: Melawan Saat Hendak Ditangkap, Pembobol Indekos Perempuan di Garut Ditembak Polisi

Baca juga: Residivis Ini Minta Ampun Setelah 2 Kakinya Ditembak Polisi, Ditangkap saat Beraksi Curi Motor

Cerita versi keluarga

Keterangan dari pihak keluarga justru berbeda dari apa yang sudah disampaikan polisi.

Menurut Rian, anak dari Iwan alias Nasib, ayahnya saat itu tengah duduk di depan rumah seorang diri.

Rian pun sempat meminta izin pada ayahnya untuk membeli rokok di warung. 

"Aku beli rokok bentar ke belakang, enggak berapa lama, tiba-tiba ada suara tembakan," kata Rian kepada Tribun-medan.com, Senin (17/11/2022).

Baca juga: Iksan, DPO Kasus Curas Ditembak Polisi Polsek Medan Baru Karena Melawan

Setelah mendengar tembakan tersebut, ia pun kembali ke rumah.

Ketika itu, ia langsung histeris melihat ayahnya sudah bersimbah darah.

"Ku pikir entah apa, rupanya ayah ku sudah kena tembak di lehernya, sudah bercucuran darah di leher," sebutnya.

Rian mengaku, dia sempat melihat tiga orang polisi berkemeja putih meninggalkan ayahnya.

"Polisinya tiga orang, sempat lihat, cuma nampak dua orang, satu di mobil," bebernya.

Disinggung mengenai tudingan polisi bahwa ayahnya adalah pengedar narkoba, Rian menampiknya.

Baca juga: Tiga Orang Tewas dalam Insiden Penembakan Massal di Kanada, Pelaku Dilaporkan Tewas Ditembak Polisi

Kata Rian, ayahnya tidak lagi berurusan dengan narkoba sejak satu tahun belakangan ini. 

"Kata orang itu narkoba, tapi sudah setahun yang lewat ayah ku enggak main narkoba lagi, enggak ada barang bukti," ucapnya.

Dia mengatakan, setelah melihat ayahnya bersimbah darah, dirinya panik dan langsung menolong ayahnya dan membawanya ke Rumah Sakit Wulan Windi di Medan Marelan.

"Aku yang bawa ke rumah sakit naik sepeda motor, dengan bercucuran darah. Baju pun penuh darah," bebernya.

Kemudian, waktu itu kondisi korban sudah sekarat lantaran darahnya terus mengalir.

Setibanya di rumah sakit di kawasan Marelan itu, korban dirujuk ke RS Bhayangkara Medan, tetapi nyawanya tidak tertolong.

Ia juga menceritakan, selama berhenti menjual narkoba setahun terakhir, kesehariannya ayahnya merupakan penjual nasi goreng dan es kelapa di kawasan Belawan.

"Jualan nasi goreng di Belawan, bantuin ibu kadang buka es kelapa juga," pungkasnya.

Geruduk RS Bhayangkara

Setelah kejadian, jenazah Iwan alias Nasib kabarnya sempat dibawa ke RS Bhayangkara Tingkat II Medan.

Di sana, jenazah Iwan alias Nasib hendak diautopsi.

Namun, pihak keluarga menentang rencana itu.

Mereka kabarnya datang ramai-ramai ke RS Bhayangkara pada Senin (14/11/2022) malam.

Kegaduhan sempat terjadi, karena keluarga dan massa meminta agar jenazah Iwan alias Nasib diserahkan pada pihak keluarga untuk segera dimakamkan.

Sampai saat ini, pihak keluarga masih belum terima Iwan alias Nasib ditembak mati.

Terlebih, saat kejadian Iwan alias Nasib yang diklaim sebagai TO narkoba ditinggalkan tergeletak bersimbah darah di dekat rumahnya.

(cr29/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved