Dugaan Pemaksaan

Proyek 'Gaib', Oknum Disdik Sumut Kabarnya Paksa SMA dan SMK Sumut Beli Buku dan Mesin Fogging

Oknum pejabat di Dinas Pendidikan Sumut kabarnya memaksa sejumlah SMA dan SMK di Kota Medan untuk membeli buku dan mesin fogging

Penulis: Satia | Editor: Array A Argus
s3images.coroflot.com
Korupsi. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Oknum pejabat di Dinas Pendidikan Sumut kabarnya memaksa sejumlah SMA dan SMK di Kota Medan untuk membeli buku dan mesin fogging.

Dugaan pemaksaan ini berkenaan dengan indikasi 'proyek gaib' oknum pejabat Disdik Sumut demi meraup keuntungan pribadi.

Menurut informasi, oknum di Disdik Sumut itu meminta kepada seluruh sekolah untuk membelinya dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Asren Nasution ketika dikonfirmasi tak mau memberikan keterangan.

Baca juga: Klarifikasi Soal Pelantikan Pejabat yang Meninggal, Kepala BKD Minta OPD Aktif Perbarui Data

Begitu juga dengan  Sekretaris Dinas Pendidikan Sumut, Mudianto, tak mau menjawab.

Sementara itu, seorang sumber yang mengelola sekolah swasta mengatakan, bahwa mereka dipaksa membeli buku dan mesin fogging dengan harga 'selangit'. 

"Dengan harga yang berkali lipat dari harga normal. Padahal sekolah tidak membutuhkan barang-barang tersebut. Tak ada sekolah yang berani melawan," kata sumber, Selasa (28/2/2023). 

Sumber mengatakan, jika ada sekolah yang berani protes, maka oknum pejabat Disdik Sumut itu tidak akan menyetujui Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).

Baca juga: Selain Lantik Orang Meninggal dan Pensiun, Edy Rahmayadi Juga Lantik Koruptor

Karena itu, seluruh pengelola sekolah negeri dan swasta takut untuk membantah usulan yang tidak masuk akal dari Dinas Pendidikan Sumut ini.

"Bahkan, protes saja dibantah langsung. RKAS tidak akan ditandatangani jika tidak memasukkan item barang titipan yang dimaksud," ucapnya.

Sumber mengatakan, sebagian sekolah diminta untuk membuat surat pernyataan, bahwa membutuhkan barang-barang yang diminta oleh Kepala Dinas Asren Nasution.

Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Lantik Pegawai yang Sudah Dua Tahun Meninggal, Begini Kata Kepala BKD Sumut

"Padahal sekolah tidak membutuhkan, karena masing-masing sekoah sudah memiliki mesin fogging," jelasnya.

Sumber juga mengatakan, ada beberapa sekolah yang membeli buku tapi tidak dipergunakan, lantaran ancaman tersebut.

Buku yang sudah dibeli itu kini disimpan di gudang, karena tidak layak dipergunakan untuk tahun ajaran baru.(wen/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved