Sakit Hati Kitab Dibakar Ayah, Anak Tebas Ibu Lagi Tadarus, Pelaku Tewas saat Ditangkap Polisi

"Menurut keterangan dari pelaku usai dilakukan perawatan, barang siapa yang mengaji dengan sendirian itu tidak boleh atau sesat dan halal darahnya

|
Kolase Tribun Medan/Sripoku
Kasus anak habisi ibu kandung di Banyuasin 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang anak tega menghabsi nyawa ibu kandungnya sendiri saat sedang tadarus di masjid.

Kejadian anak tebas ibu kandung saat tadarus di masjid ini di Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan. Akibat perbuatannya, sang ibu kini tewas.

Sementara ayahnya yang sempat melerai pun ikut terkena sabetan pedang hingga terluka.

Setelah ditangkap, pelaku justru membenturkan kepalanya ke dinding penjara hingga meninggal dunia.

Ternyata ada motif sakit hati di balik kasus pembunuhan ini. Ya, sang anak sakit hati karena ada sebuah kitab yang dibakar ayahnya. 

Polisi menunjukkan barang bukti kasus anak bunuh ibu di Sumsel. Setelah bunuh ibu kandungnya yang sedang tadarus, pria di Muba meninggal tragis, Kamis (30/3/2023).
Polisi menunjukkan barang bukti kasus anak bunuh ibu di Sumsel. Setelah bunuh ibu kandungnya yang sedang tadarus, pria di Muba meninggal tragis, Kamis (30/3/2023). (SRIPOKU/FAJERI)

Pelaku diketahui bernama Muksin (36) awarga Desa Letang, Kecamatan Babat Supat, Muba.

Kasat Reskrim Polres Muba, AKP Dwi Rio Andrian mengatakan, kejadian itu berlangsung di Desa Letang, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Muba.

Mulanya, korban Pathona yang sedang berada di masjid, tiba-tiba didatangi korban sembari membawa senjata tajam.

Senjata jenis parang itu kemudian langsung diayunkan pelaku untuk menganiaya ibunya tanpa sebab yang jelas.

Muksin juga menganiaya bapaknya Misbahul Munir (64) yang akan menolong korban atau istrinya, justru mengalami luka akibat senjata tajam.

“Korban langsung berteriak minta tolong sehingga suaminya yang juga ada di masjid langsung berlari untuk menolong,"

"Tapi pelaku malah ikut menyerang bapaknya. jadi ada dua korban, satu tewas, satu masih dirawat,” kata Dwi, Rabu (29/3/2023), dikutip dari Kompas.com

Munir berhasil melarikan diri setelah keluar dari masjid untuk meminta pertolongan warga.

Dwi menjelaskan, pelaku yang sudah menganiaya kedua orangtuanya itu langsung pulang ke rumah tanpa rasa bersalah sambil menenteng parang yang ia gunakan untuk menyerang korban.

Di dalam rumah, Muksin yang masih menggunakan baju bersimbah darah duduk sembari bermain ponsel.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved