Berita Viral

VIRAL Jual Medali Emas Demi Kebutuhan Hidup, Kini Kurnia Meiga Tawarkan Endorse di Akun Instagramnya

Eks kiper Timnas Indonesia, Kurnia Meiga yang sempat menjual medali emas demi kebutuhan ekonomi kini membuka endorse.

KOMPAS/Wawan H Prabowo - Instagram Egahermansyah
Inilah Barang-barang yang Hendak Dijual Kurnia Meiga Demi Pengobatan Matanya, 6 Tahun Tak bekerja 

Bersama Arema:
Liga Super Indonesia : 2009–2010[6]
Piala Gubernur Jatim: 2013
Piala Menpora : 2013
Inter Island Cup : 2014
Piala Presiden : 2017

Internasional

Indonesia U-23:
Medali perak Pesta Olahraga Asia Tenggara : 2011, 2013
Medali perak Pesta Olahraga Solidaritas Islam: 2013

Indonesia
Runner-up Kejuaraan AFF (2): 2010, 2016

Individu:
Pemain terbaik Liga Super Indonesia: 2009–2010
Penjaga gawang terbaik Kejuaraan AFF: 2016
Best XI Kejuaraan AFF: 2016
Best XI Federasi ASEAN: 2017

Penyakit yang Diderita Kurnia Meiga

Kurnia Meiga didiagnosis Papilledema.

Inilah sebab dirinya harus pensiun setelah mengalami gangguan pada fungsi penglihatan pada tahun 2017.

Dikutip dari Tribun Lampung, Papilledema merupakan penyakit pembengkakan saraf mata.

Direktur Rumah Sakit Mata Permana Sari dr Hadien Subardi, Sp.M mengatakan, Papilledema adalah pembengkakan saraf mata yang disebabkan kenaikan tekanan intrakanial.

Normalnya tekanan Intrakanial berkisar antara 100-200mmH2O.

Tekanan itu tidak tergantung pada berat badan dan tinggi badan.

Kemudian sedikit lebih tinggi apabila batuk, bersin, mengejan dan menahan napas.

Kenaikan tekanan intrakanial dapat disebabkan tumor otak, abses otak, pendarahan subdural, hidrosefalus, malformasi arteriovenosa, dan hipertensi maligna.

Kenaikan tekanan intrakanial dapat terjadi melalui enam mekanisme.

Pertama, kenaikan jumlah total jaringan intrakanial oleh lesi desak ruang.

Kedua, Kenaikan volume jaringan intrakanial karena edema otak tifus atau lokal.

Ketiga, pengurangan volume total pada kubah tengkorak akibat penebalan tulang tengkorak.

Keempat, sumbatan aliran cairan serebrsopinalis di sistem ventrikel (hidrosefalus obstruktif atau nonkomunikans) atau pada granulasio arakhnoid (hidrosefalus nonobstruktif atau komunikus).

Kelima, pengurangan penyerapan cairan serebrospinalis karena sumbatan atau gangguan aliran keluar venosa baik intrakanial maupun ekstrakanial.

Terakhir, kenaikan produksi cairan serebrosinalis atau tumor intrakanial sehingga absorbsinya tidak cukup untuk mempertahankan intrakanial yang normal.

Kemungkinan urutan kejadian yang menyebabkan papiledema pada pasien yang mengalami intrakanial adalah kenaikan tekanan cairan serebrospinal subarahnoid intrakanial, kenaikan tekanan cairan serebrospinal pada selubung nervus optikus.

(*)

Berita sudah tayang di tribun-sumsel

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved