PTPN II
Peternak Diusir dan Dilarang Gembalakan Ternaknya di Perkebunan PTPN II, Manajer Ancam Lapor Polisi
PTPN II melarang peternak sapi dan kerbau menggembalakan dan menempatkan hewan ternaknya di areal perkebunan kelapa sawit.
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN. com, DELISERDANG - Peternak sapi dan kerbau yang selama ini menggembalakan dan menempatkan hewan ternaknya di areal perkebunan kelapa sawit kebun Tanjung Garbus PTPN II Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang saat ini mendapat larangan keras dari pihak perkebunan untuk tidak lagi melakukan hal yang sama.
Meski jumlah peternak ada puluhan orang dan sudah melakukan kegiatan peternakan puluhan tahun di areal perkebunan namun pihak PTPN II tidak mau ambil pusing dengan alasan banyak kelapa sawit mereka yang rusak.
Kebijakan dan larangan dari pihak PTPN II ini membuat para peternak kecewa.
Informasi yang dihimpun ada sekitar 60an orang peternak kerbau dan sapi yang selama ini menggembalakan hewan ternaknya di areal perkebunan kelapa sawit kebun Tanjung Garbus.
Selama ini para peternak di tempat itu sama sekali tidak mempunyai kandang khusus dan hanya menempatkan hewan ternaknya di areal kebun.
Total ada hampir ada 500an ekor hewan yang setiap harinya berada di areal kebun dari pagi sampai malam.
Eko alias Memen (43) mengaku sangat kecewa dengan kebijakan dari pihak perkebunan PTPN II.
Ia menganggap kebijakan itu tidak berpihak kepada peternak.
Ia pun membenarkan kalau beberapa minggu ini mereka pun sudah terus-terusan terlibat adu mulut dengan pihak pengamanan perkebunan yang terus menakut-nakuti hewan ternak mereka.
"Dikejar-kejar sapi kami waktu menggembala sama security. Lembunya ditakuti dengan cara dikebuti (pakai suara plastik). Kalau saya ada 150 ekor tapi itu yang punya 10 orang kami ganti-gantian menjaganya. Ya harapan kami tetap diperbolehkan lah menggembala karena mau dimana lagi, "kata Memen.
Para peternak mengakui kalau sebelumnya mereka juga sudah mendapat surat larangan dari dari pihak perkebunan.
Mereka tidak sependapat kalau dianggap hewan ternak merekalah yang membuat tanaman sawit PTPN II menjadi rusak.
Malah mereka meyakini keberadaan hewan-hewan ternak bisa menambah tanaman sawit menjadi subur.
"Pohon kelapa sawit itu rusak karena hama bukan karena hewan ternak kami ini. Kalau ternak kami kotorannya itu malah bisa jadi pupuk yang bisa buat subur tanaman. Kalau tanaman yang masih kecil-kecil bisanya dijaga, karena sapinya pun tidak ke situ cari makannya karena tidak ada rumputnya bisa dibilang, "kata Tri peternak lainnya.
Beberapa peternak berharap agar pihak PTPN II bisa mempertimbangkan lagi soal larangan untuk menggembala dan beternak di area kawasan Perkebunan Tanjung Garbus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.