Diskotek di Kebun Sawit

MUI Langkat Bereaksi Soal Diskotek One King Golden yang Dikhawatirkan Jadi Tempat Pesta Narkoba

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Langkat turut angkat bicara soal keberadaan diskotek One King Golden di kebun sawit

Editor: Array A Argus
HO
Kondisi di dalam diskotek One King Golden yang kini jadi sorotan masyarakat luas karena dikhawatirkan jadi tempat pesta narkoba 

TRIBUN-MEDAN.COM,LANGKAT - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Langkat turut buka suara terkait keberadaan diskotek One King Golden, yang ada di tengah kebun sawit, Dusun II Pantai Cendana, Desa Sei Bamban, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat.

Menurut Ketua MUI Langkat, Zulkifli Ahmad Dian, pihaknya meminta pengelola diskotek One King Golden untuk mengurungkan niatnya membuka tempat hiburan malam tersebut.

Sebab, keberadaan diskotek di Kabupaten Langkat sangat bertentangan dengan kondisi wilayah yang dikenal sebagai kawasan religius. 

Baca juga: 7 Preman yang Bakar Cafe Duku Indah Anggota OKP di Kota Binjai

"Masyarakat kita ini religius, dan itu yang digadang oleh Bupati kita sampai saat ini. Jadi kekhawatiran kita terjadi hal-hal seperti yang kita lihat beberapa waktu lalu di Kecamatan Kuala. Ada bentrokan antara OKP, maka itu yang kita khawatir takut terulang," kata Zulkifli, Kamis (27/7/2023).

Atas hal tersebut, ia pun meminta agar pengoperasian diskotek One King Golden ini ditunda saja.

Zulkifli mengatakan, kehadiran diskotek tak ada manfaatnya.

Justru lebih sering menimbulkan kemudaratan. 

Ia khawatir, keberadaan diskotek ini akan mempengaruhi kawula muda yang ada di Kabupaten Langkat. 

Baca juga: Emak-emak Geruduk Cafe Duku Indah, Sebut Perusak Rumah Tangga, Champion dan Key Garden tak Disorot

Terlebih, saat ini tengah gencar-gencarnya peredaran narkoba di kalangan masyarakat. 

"Soal narkoba ini, apalagi sedang diperangi Polres Langkat. Pesan kami kepada pemilik diskotek, mari dicolling down atau menahan diri dulu. Artinya jangan serta merta mengambil sikap sendiri, komunikasi dengan pihak terkait, pihak berwajib," ujar Zulkifli.

Ia pun sepakat dengan seruan masyarakat di Kabupaten Langkat, yang tidak ingin ada hiburan malam, yang dikhawatirkan dapat merusak akhlak penerus bangsa.

"Kalaupun mungkin mereka sudah membuat jadwal atau sebagainya, sehingga terjadi juga pembukaan diskotek tersebut, maka harapan kita tokoh masyarakat agama di Langkat, jika melihat kondisi itu tidak kondusif, kita tutup saja," ujar Zulkifli. 

Kemudian, selain kepedulian masyarakat, Zulkifli meminta kepada para pengambil kebijakan untuk mewanti-wanti betul, agar segala jenis ketidak kondusifan itu tidak terjadi.

Baca juga: Cafe Duku Indah Dibakar dan Diduga Libatkan Oknum TNI, Pelaku Ditangkap di Depan Markas Brimob

Sempat Catut Para Petinggi TNI/Polri

Kemunculan diskotek One King Golden, yang resmi dibuka di Dusun II Pantai Cendana, Desa Sei Bamban, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat menuai beragam respon dari masyarakat.

Sejumlah masyarakat di Kabupaten Langkat khawatir, bahwa diskotek One King Golden ini cuma akan dijadikan tempat pesta narkoba.

Sebab, beredar kabar, di dekat diskotek One King Golden ini juga diduga terdapat barak-barak narkoba, mirip diskotek Sky Garden di Dusun Tanjung Pamah, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang.

Terkait pembukaan diskotek di tengah kebun sawit ini, ada sejumlah petinggi TNI dan Polri yang diundang.

Baca juga: Perampok Truk Sawit Pesta Narkoba Lalu Pergi ke Diskotek Usai Dapatkan Untung

Dalam surat undangan yang sempat diperoleh awak media, tercantum di sana bahwa Kapolres Langkat, Komandan Kodim 0203/Langkat dan Bupati Langkat diberi ruang untuk menyampaikan kata sambutan.

Namun, setelah kemunculan diskotek di tengah kebun sawit ini menuai respon miring dari masyarakat, nama-nama pejabat itu kemudian diganti.

Yang semestinya memberi sambutan adalah pejabat TNI/Polri dan Bupati Langkat, berganti jadi kepala desa setempat. 

Kapolres Langkat, AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang yang dikonfirmasi Tribun-medan.com mulanya mengaku tengah menghadiri acara KPK.

Belakangan, saat dipertegas mengenai keberadaan diskotek One King Golden di Kecamatan Batang Serangan, Faisal mengaku tidak ada diundang.

Baca juga: Pengunjung Diskotek Key Garden Overdosis, Kabarnya Telan Pil Ekstasi Tengkorak

"Saya tidak diundang," katanya, kamis (27/7/2023).

Disinggung mengenai adanya undangan yang memuat nama Kapolres Langkat sebagai pemberi sambutan, Faisal kembali menegaskan dirinya tidak tahu soal itu.

"Tidak pernah saya lihat undangan itu," katanya.

Tribun-medan.com masih berupaya mengonfirmasi Komandan Kodim 0203/Langkat terkait hal ini. 

Baca juga: Kronologis Pengunjung Diskotek Key Garden Tewas Diduga Overdosis Telan Pil Ekstasi Tengkorak

Namun, Bupati Langkat, Syah Afandin atau Ondim menegaskan dirinya tak mau hadir ke hiburan malam OKG, diskotek di tengah kebun sawit yang akan mengudara dan diresmikan pada hari ini, Kamis (26/7/2023).

Ondim bilang, mau diundang atau tidak diundang ke diskotek di tengah kebun sawit itu, dia tak akan datang.

"Kalau pengajian boleh," kata Ondim, Rabu (26/7/2023).

Namun, saat disinggung mengenai keberadaan diskotek di tengah kebun sawit ini, Ondim beralasan bahwa izin hiburan malam itu ada di tingkat provinsi. 

Baca juga: Pernah Diatensi Kapolda Sumut, Pemilik Diskotek Key Garden tak Juga Ditangkap Sampai Sekarang

"Di kita enggak punya hak mengeluarkan izin diskotek di situ. Izin dari pemerintah kabupaten yaitu cafe," kata Ondim.

Ia mengatakan, izin hiburan malam cuma ada di provinsi. 

"Izin diskotek di provinsi, kalau penindakan biarkan provinsi yang mempertimbangkan itu. Terkait dengan masyarakat, kita tidak mau ada keresahan masyarakat terkait hal itu. Dan kedua, jika ada yang bersifat ilegal yang melangggar hukum akan ditindak," ujar Ondim.

Terpisah, Kepala BNN Kabupaten Langkat, AKBP Saharudin Bangko tak banyak memberikan komentar.

Baca juga: Wanita Pengunjung Diskotek Key Garden Mulai Sadarkan Diri, Sempat Kritis dan Dirawat di ICU

Keterangan Saharudin juga mirip dengan apa yang disampaikan Bupati Langkat. 

"Kalau BNN mana bisa melarang di situ, itu menyangkut masalah perizinan," ucap Saharudin.

Namun demikian, dia menyebut Pemkab Langkat tidak dapat mengeluarkan izin diskotik.

"Saya tiap hari berkomunikasi sama pak sekda, izinnya bukan diskotik, izin cafe," kata dia.

Perwira menengah dengan pangkat melati dua di pundaknya ini menyebut, pihaknya akan menyelidiki adanya dugaan praktik penjualan atau transaksi narkotika di seputaran diskotek di tengah kebun sawit itu. 

Baca juga: Pemkab Deliserdang Akui Diskotek Key Garden tak Punya Izin, Tapi Masih Dibiarkan Beroperasi

Berembus kabar, bahwa narkotika jenis pil ekstasi di OKG dijual seharga Rp 280 ribu.

"Kalau ada pelanggaran, tetap kami tindak. Karena kita selalu berkoordinasi juga dengan muspika setempat," ujar Bangko.

Pantauan wartawan, lokasi diskotek tersebut dikelilingi perkebunan sawit.

Bangunannya tampak luas berwarna emas.

Informasi dari masyarakat, pengunjung pria dikenakan biaya masuk sebesar Rp 30 ribu.

Sementara untuk pengunjung wanita, menejemen OKG tidak memungut biaya alias gratis.

Baca juga: Kronologis Pengunjung Diskotek Key Garden Tewas Diduga Overdosis Telan Pil Ekstasi Tengkorak

Di sekitar lokasi tempat hiburan malam itu, diduga juga ada barak narkotika untuk mengisap sabu.

Sehingga, para pengguna narkoba bisa asyik menikmati sabu dan ekstasi di lokasi barak, lalu tinggal menikmati musik di diskotek OKG.

Cara ini, menurut warga, ampuh dijadikan dalih pengusaha hiburan malam jika ada razia terjadi.

Saat petugas datang melakukan penggerebekan, kata warga, maka pengelola tinggal bilang, bahwa pengunjung pakai narkoba di luar lokasi, bukan di dalam diskotek OKG.

Marak Tempat Hiburan di Wilayah Pinggiran

Diduga akibat lemahnya dan lambannya pemerintah dalam mengawasi tempat hiburan malam, kini tumbuh subur diskotek berkedok kafe di sejumlah wilayah Sumatra Utara.

Dari catatan Tribun-medan.com, ada beberapa diskotek yang kerap jadi sorotan, karena patut diduga jadi tempat peredaran dan pesta narkoba.

Adapun diskotek dan cafe dimaksud berada di Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang.

Sebut saja diskotek Sky Garden milik Samsul Tarigan, DPO Polrestabes Medan.

Baca juga: BARAK NARKOBA Beroperasi Lagi di Dekat Sky Garden, Cafe Duku Indah dan Champion, Bandar Berkeliaran

Diskotek yang ada di Dusun Tanjung Pamah, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang ini sudah beberapa kali ditindak dan bahkan disegel.

Tapi nyatakanya, diskotek yang kerap diduga menjadi tempat pesta narkoba hingga terjadi kasus overdosis itu tetap kokoh berdiri.

Bahkan, hampir tiap malam, diskotek yang kabarnya dikawal sejumlah pria cepak hingga preman itu seolah tak tersentuh hukum, meski sempat ditindak oleh Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.

Tidak hanya diskotek Sky Garden atay Key Garden saja yang membuat resah.

Baca juga: SARANG Narkoba di Kawasan Sky Garden Digerebek, Polisi cuma Temukan Barang Bukti tanpa Pelaku

Cafe Duku Indah, yang ada di  Jalan Salang Tunas, Desa Namo Rube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang juga sempat didemo emak-emak.

Cafe yang pernah dibakar karena diduga persaingan usaha antarsesama mafia itu kini makin besar.

Padahal, saat sebelum direnovasi, tempat hiburan malam itu sempat diduga menyediakan barak narkoba dan judi, sama seperti di diskotek Sky Garden atau Key Garden.

Sayangnya, pemerintah daerah hingga aparat kepolisian tak tegas dalam menindak tempat hiburan malam yang izin operasionalnya masih diragukan tersebut.(tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved