Berita Viral

Ayah Biadab, Anak Tiri Diperkosa Sejak SD, Ibu Malah Bela Suaminya, Kini Korban Trauma Berat

Ketika ditanya sudah berapa kali diperkosa oleh G, Mawar berkata kejadian ini telah berlangsung sejak 2020.

Editor: Satia
shutterstock
Ilustrasi anak tiri diperkosa 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Entah apa yang ada dipikiran orang tua satu ini, anak tirinya diperkosa sejak masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD).

Kejadian pemerkosaan terhadap anak ini terjadi di Pulogadung digagahi ayah tiri sejak SD kini ia sudah SMP kelas 3. 

Syoknya, anak terebut tidak mendapat pembelaan dari si ibu.

Malahan, ibu membela suaminya yang telah melakukan perbuatan biadab kepada putrinya tersebut.

Akhirnya, korban menjadi depresi dan trauma berat akibat peristiwa yang menimpanya ini.

Dikutip dari Tribunnewsmaker.com, nasib malang menimpa Mawar (15), bukan nama sebenarnya. Ia diperkosa ayah tirinya berinisial G (40) berulang kali sejak 2020.

Baca juga: 3 Tempat Wisata di Sumut yang Cocok untuk Camping, Ada yang Tawarkan Pemandangan Danau Toba

Menurut dia, korban tinggal bersama G beserta ibu kandungnya sejak kecil.

"Diperkosa dari sejak kelas 6 SD sampai kelas 3 SMP. Pemerkosaan terakhir diduga dilakukan saat bulan puasa Ramadhan tahun ini," ujar Ari saat dikonfirmasi, Jumat (8/9/2023).

Mawar mengaku, terakhir kali diperkosa G pada April 2023 ketika sedang tertidur.

Kala itu korban terbangun dari tidurnya. Ia merasa ketakutan, lalu kabur ke lantai 1 rumah mereka.

Baca juga: Tragisnya Nando Bunuh Istri Lalu Mandikan Jenazahnya, Diawali Cekcok soal Uang

Dalam kondisi ketakutan, Mawar lantas menelepon ayah kandungnya, AA (45).

"Korban menelepon ayahnya. Minta tolong dijemput sambil menangis. Korban bilang enggak mau lagi tinggal sama ibu kandungnya dan ayah tirinya," papar Ari.

Setelah itu, korban menceritakan peristiwa yang menimpanya.

Kepada istri dari ayah kandungnya. Mawar mengaku telah diperkosa oleh G.

Baca juga: Kapolres Simalungun Hadiri Pisah Sambut Danrem 022/Pantai Timur

Ketika ditanya sudah berapa kali diperkosa oleh G, Mawar berkata kejadian ini telah berlangsung sejak 2020.

"Akhirnya ibu sambungnya cerita ke ayah kandungnya Mawar.

Ayah kandungnya marah dan meminta saya untuk melakukan pendampingan membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Timur," tutur Ari.

Pelaku tak kunjung ditangkap

Kendati korban telah melaporkan tindak pemerkosaan itu pada 16 Mei 2023, pelaku belum juga ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.

Padahal, Mawar telah divisum dan dimintai keterangan.

Ari menyebutkan, kasus pemerkosaan Mawar baru naik ke tahap penyidikan pada 7 September 2023, sekitar empat bulan sejak dilaporkan.

Ari dan kliennya menyayangkan proses penyelidikan yang memakan waktu berbulan-bulan.

Baca juga: Bermula Keluhkan Kemaluan Sakit pada Guru, Terbongkar Aksi Bejat Kakek dan Paman di Langkat

"Artinya, sebenarnya ini sudah lengkap.

Pelayanan Polres sejauh ini dengan kami cukup baik. Hanya, kami menyayangkan ini sudah empat bulan. Seharusnya (pelaku) segera bisa ditahan," ungkap Ari.

Alhasil, Ari kembali mendatangi Polres Metro Jakarta Timur untuk mengetahui perkembangan kasus ini, Kamis (7/9/2023).

Polisi kemudian menyatakan bahwa kasus pemerkosaan Mawar telah naik ke penyidikan.

"Kami tinggal menunggu penyidik cek tempat kejadian perkara (TKP), menunggu pelaku segera ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan," terang dia.

Baca juga: Wanita Menangis sampai Gemetaran setelah Pergoki Pria Gondrong Rekam Dirinya saat Ganti Baju

Ibu korban terkesan bela pelaku

Sementara itu, Ari berpandangan bahwa ibu kandung korban terkesan membela pelaku.

Sebelum laporan dibuat, dia telah melakukan konfirmasi terkait pemerkosaan Mawar oleh G kepada ibu kandungnya.

Akan tetapi, selama proses hukum berjalan sampai saat ini, ibu kandung Mawar tidak membelanya.

Baca juga: SEJARAH Menara PDAM Tirtanadi, Ikon Kota Medan, Dulu Hanya Dipergunakan Oleh Kalangan Elit

"Terkesan ibu kandungnya masih membela suaminya daripada anak kandungnya. Itu yang kami sayangkan," tutur Ari.

Selama sekitar empat bulan sejak laporan diterbitkan, G masih santai di rumahnya.

Pelaku bahkan menantang di media sosial lantaran dirinya tak juga ditahan polisi. B

Korban trauma

Ari berkata, korban mengalami trauma akibat diperkosa berulang kali oleh pelaku.

"Korban tidak mau bertemu dengan ayah tirinya. Yang jelas dia trauma. Sekarang kelihatannya masih murung dan diam," sebut dia.

Mawar yang masih bersekolah tak ikut bermain seperti anak-anak seusianya.

Baca juga: Dianggap Aneh, 38 Tahun Simpan Perut Ikan, Nelayan ini Kaya Mendadak, Pernah Ditawar Rp 1 Miliar

Hal ini membuat ayah kandung Mawar khawatir daya ingat sang anak menurun.

Terlebih lagi, korban merupakan seorang penghafal Al Quran.

"Korban rajin menghafal Al Quran. Trauma dari peristiwa pahit ini dikhawatirkan dapat mengganggu daya ingatnya," ucap Ari.

"Ayah kandung memercayakan Mawar kepada ibunya, kepada ayah tirinya, untuk dirawat. Justru malah dizalimi," lanjut dia.

Hingga kini, Mawar masih mendapat pendampingan psikologis sampai kesehatan mentalnya dinyatakan benar-benar pulih.

 

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved