Breaking News

PDI Sumut

DPD BMI Sumut: Stop Desain Degradasi DPD PDIP Sumut, Publik Jangan Mau Jadi Korban Berita Bohong

PDI Perjuangan diperhadapkan dengan tantangan dari pihak ekseternal partai, termasuk dari partai lain yang menginginkan kemenangan dengan cara tidak.

Editor: Arjuna Bakkara
Istimewa
Anggota DPRD Sumatera Utara Fraksi PDI Perjuangan Franky Partogi Wijaya Sirait menjadi tamu kehormatan pada kegiatan Simposium Sarjana Penganguran di Kota Siantar. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN-PDI Perjuangan diperhadapkan dengan tantangan dari pihak ekseternal partai, termasuk dari partai lain yang menginginkan kemenangan dengan cara tidak sehat. 


Pandangan itu disampaikan Franky Partogi Wijaya Sirait Ketua Dewan Pimpinan Daerah Banteng Muda Indonesia (DPD BMI) Sumut saat bincang-bincang dengan Tribun Medan, Selasa (19/9/2023) di Medan.


Penggiringan issu yang paling seksi saat ini dilakukan oleh pihak-pihak yang menggembosi PDI Perjuangan menurut Partogi yakni, menyerang Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon.


"Rapidin adalah simbol PDI Perjuangan di Sumut. Serangan-serangan dari berbagai macam elemen maupun Parpol lain itu memang tak sesuatu yang mengherankan di tahun politik ini,"ujar Partogi dimintai pandangan terkait massa aksi yang mengklaim Forum Senior PDI Perjuangan  berdemo dan bersemi di Kantor DPD PDI Perjuangan Sumut, Jalan Jamin Ginting Medan pada Rabu (13/9/2023) Minggu lalu.


Kata Partogi, BMI tidak gentar dan tentu selalu siap menjaga PDI Perjuangan dari upayq-upaya penggembosan oleh pihak eksternal partai.

Baca Selanjutnya: Pdi perjuangan sumut semakin solid menangkan pemilu ditengah gempuran dan politik pecah belah


Menurut Partogi, pihak-pihak tertentu sengaja mengaitkan proses hukum yang padahal sudah incrah terkait penggunaan APBD kabupaten Samosir  dalam kegiatan Penanggulangan COVID-19 dengan Rapidin Simbolon (mantan bupati Samosir).

Baca Selanjutnya: Praktisi hukum putusan ma yang dijadikan pengacara vantas jadi alat politisasi tidak berdasar

Tentu, kata Partogi ini sudah jelas alat politisasi yang digunakan pihak eksternal, bahkan termasuk juga Politisi PDIP yang tidak berterima dengan dinamika internal partai 


"Jadi, siapa pun dia, sebaiknya jangan melakukan upaya-upaya kotor untuk melemahkan dan merusak citra PDI Perjuangan baik yang mengaku Forum Senior PDI Perjuangan,"ucapnya.


Bila mereka memang murni loyalis PDI Perjuangan, tambah Partogi, justru seharusnya ikut bantu Rapidin memenangkan PDIP pada pemilu dan Ganjar sebagai Presiden RI. Bukan malah terpengaruh eksternal partai dengan menggiring opini sesat kepada publik dengan memaksakan Rapidin Simbolon bersalah.


Partogi juga mengecam keras aksi pendemo ke Kantor DPD PDI Perjuangan yang melakukan cara-cara tidak beradab, yakni mengintervensi penegak hukum.


"Tak ada yang bisa melakukan upaya intervensi politik termasuk massa terhadap penegak hukum. Jika memang salah, dan alat bukti terpenuhi sudah dari 2 tahun lalu Rapidin terjerat hukum, begitu juga dengan Juang Sinaga. Tapi apa ?, penegak hukum tidak bodoh dan tidak terpengaruh tekanan apa pun,"kata Partogi.


Yang jelas, kata Partogi adanya pihak- pihak yang mengaitkan proses hukum terkait penggunaan APBD kabupaten Samosir dalam kegiatan Penanggulangan COVID-19 dengan Rapidin Simbolon (mantan bupati) saat ini sebagai ketua DPD PDI Perjuangan bertujuan untuk mendegradasi PDI Perjuangan. 


Kata Partogi, rencana politik yang kotor memang pasti akan dilakukan dengan upaya-upaya kotor. Sedari awal memang menurut Partogi sudah terdapat kejanggalan, seperti pencatutan nama terhadap Jabiat Sagala Eks Sekda Samosir oleh Parulian Siregar yang dipakai ke Kantor Kejati Sumut. 


Dan ternyata, pengacara Vantas Parulian Siregar mencatut nama Jabiat yang kemudian disanggah Jabiat Sagala. 


"Mengapa saya katakan kotor, cara-cara yang dipaksakan ini tentu menjadi petunjuk kalau tujuannya kotor. Untuk kedua kalinya Parulian mendatangi Kejati Sumut, kita duga dia sengaja mencemarkan nama baik PDI Perjuangan lewat RapidinbSimbolon."sebut Partogi.


Partogi juga mengimbau publik agar tidak termakan hoaks atau berita bohong terkait Covid-19. Partogi yakin, publik paham, Parulian selalu Kader Partai Nasdem akan melakukan serangan, meski tidak berdasar.

Baliho Parulian Siregar dengan Partainya Partai Nasdem difoto di sejumlah titik.
Baliho Parulian Siregar dengan Partainya Partai Nasdem difoto di sejumlah titik. (IST)


Seperti diketahui, Parulian Siregar berafiliasi dengan Nasdem. Di sejumlah wilayah baliho Parulian Siregar berlatar Nadem juga sudah banyak bermunculan.

Baca Selanjutnya: Peroleh gelar kabupaten terbaik dari kemenkeu rapidin simbolon persembahan untuk rakyat samosir


Oleh karenanya, Partogi meminta, kader PDI Perjuangan harus waspada terhadap upaya provokasi dan penyebaran hoaks, isu-isu negatif yang bertujuan menghancurkan PDI Perjuangan. Serangan terhadap Rapidin dan PDI Perjuangan pastilah  ada, sekalipun Rapidin orang yang berprestasi semasa jabat Bupati Samosir.

"Tuduhan dan tudingan yang diarahkan kepada Rapidin Simbolon jelas untuk merusak citra dan nama PDI Perjuangan. Kita semua tau, Rapidin sewaktu jabat Bupati Samosir malah dapat penghargaan dari KPK sebagai Kabupaten terbersih.

Baca Selanjutnya: Agus ungkap samosir jadi kabupaten terbaik mencegah korupsi rakor kpk dan kepala daerah se sumut

Akan tetapi, kata Partogi, karena Rapidin maju sebagai Caleg DPR RI, gangguan pun bermunculan baik eksternal maupun pihak-pihak yang tidak terima dinamika internal partai PDIP,"ucap Partogi.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved