Berita Medan

Satu Pekerja Proyek Drainase di Medan Tewas, Kadis SDABMBK: Operatornya Tak Gunakan Alat K3

Menurut Kadis SDABMBK Medan, Topan Obaja Ginting, satu orang pekerja yang tewas tersebut lalai karena tidak menggunakan alat K3 dalam bekerja.

|
Penulis: Anisa Rahmadani |

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wali Kota Bobby Nasution mengaku belum mengetahui adanya pekerja proyek drainase Pemko Medan yang tewas diduga akibat tertimpa craine beserta beton drainase di Jalan Selamat Ujung, Kecamatan Medan Amplas beberapa hari lalu. 

Lantaran belum mengetahui, kata Bobby, maka dirinya pun belum ada memonitor kejadian tersebut.

Baca juga: Satu Pekerja Proyek Galian Drainase di Medan Tewas, Diduga Tertimpa Crane dan Beton, Tiga Luka-luka

"Karena? Oh ini ada Pak Kadisnya, coba langsung tanya ke Kadis Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksinya (SDABMBK). Ini ada kadisnya. Karena saya belum memonitor lebih lanjut kejadian ini," ucap Bobby kepada awak media usai kegiatan peletakan batu pertama pembangunan kolam retensi Selayang, Jumat (6/10/2023).

Mendengar hal itu, Kadis SDABMBK Medan Topan Obaja Ginting pun bertanya kepada Bobby Nasution soal waktu untuk bisa memberi penjelasan.

Suasana tempat kejadian perkara tewasnya pekerja proyek drainase tewas diduga tertimpa craine beserta beton di lokasi proyek drainase Jalan Selamat Ujung, Kecamatan Medan Amplas, Kamis (5/10/2023). Lokasi dipasangi garis dan tak ada aktivitas pekerjaan.
Suasana tempat kejadian perkara tewasnya pekerja proyek drainase tewas diduga tertimpa craine beserta beton di lokasi proyek drainase Jalan Selamat Ujung, Kecamatan Medan Amplas, Kamis (5/10/2023). Lokasi dipasangi garis dan tak ada aktivitas pekerjaan. (Tribun Medan/Fredy Santoso)

"Sekarang pak? (jelasin kronologi meninggalnya satu pekerja drainase yang tewas tersebut)," tanya Topan kepada Bobby Nasution.

Bobby pun meminta Topan Ginting untuk memberikan penjelasan terkait peristiwa tersebut.

"Silahkan pak jelasin. Ya sekarang aja. Masak nanti-nanti," ucap Bobby sambil sedikit tersenyum dan buang muka ke arah samping.

Usai mendapat perintah, Topan pun langsung menjelaskan secara detail kronologi kejadian meninggalnya satu pekerja drainase tersebut.

"Kejadian kemarin itu, ada lepasnya baut dari pada lengan crane drainase. Sehingga menyebabkan cranenya lepas dan terbalik sehingga menimpa operator tersebut.

Menurutnya, satu orang pekerja yang tewas tersebut lalai karena tidak menggunakan alat K3 dalam bekerja.

"Operator yang tertimpa crane itu. Pada saat kejadian itu, operator juga tidak menggunakan alat K3," ucapnya. 

Untuk itu, kata Topan, pihaknya sudah menegur pihak pelaksana.

"Kita sudah berikan teguran keras dan untuk lain jangan lagi seperti itu. Kita sudah sampaikan ke pelaksana. Dan pelaksana akan bertanggung jawab penuh akan kejadian tersebut," ucapnya.

Diakui Topan, saat ini pihak keluarga operator yang tewas tersebut sudah dimediasi oleh Dinas SDABMBK Medan. Tewasnya satu pekerja itu murni karena kecelakaan kerja.

"Sudah kita lakukan mediasi dan sudah menerima kejadian tersebut. Karena ini murni kecelakaan bukan unur ketersengajaan," ucapnya. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved