Gunung Marapi di Sumbar Erupsi

Viral Minta Tolong di Medsos, Zhafirah Mahasiswi PNP Korban Erupsi Gunung Marapi Dirawat di RSAM

Kabar ini juga dibenarkan oleh Rani Radelani, etek (Bibi) korban. Ia bilang, saat ini ayah, paman dan keluarga Zhafirah sudah berada di RSAM.

Editor: Satia
Istimewa
Zhafirah Zahrim Febrina (19), mahasiswi Teknik Sipil di Politeknik Negeri Padang (PNP) 

“Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya,” tambah dia.

Selain itu, ujar Rani, badan Zhafirah dipenuhi abu vulkanik.

Rani mengatakan, sebelumnya Zhafirah mendaki bersama teman-teman kampusnya sejak Jumat (1/12/2023) dan berencana pulang hari ini, Minggu (3/12/2023).

Selain Zhafirah dan belasan temannya, terdapat puluhan pendaki lainnya di atas Gunung Marapi. 

Baca juga: Soal Ucapan Megawati, Puan Maharani: Bukan Hanya untuk Presiden Jokowi

Hingga pagi tadi, tim gabungan telah mengevakuasi 49 pendaki dengan selamat dan beberapa di antaranya dirawat di rumah sakit di Padang Panjang dan Bukittinggi.

Selama proses evakuasi, petugas menemukan 11 pendaki meninggal dunia dan 12 pendaki lainnya masih dicari.

Untuk diketahui, erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.

Pasca erupsi, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).

Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.

 

Arikel ini Tayang di Tribun Padang

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved