Berita Viral

Presiden Jokowi Dinobatkan Sebagai Alumni Paling Memalukan Oleh BEM UGM: Paling Berdosa

BEM UGM menobatkan Presiden Jokowi sebagai 'Alumni Paling Memalukan'. Para mahasiswa itu melakukan prosesi penyerahan sertifikat

HO
BEM UGM menobatkan Presiden Jokowi sebagai 'Alumni Paling Memalukan'. Para mahasiswa itu melakukan prosesi penyerahan sertifikat 

TRIBUN-MEDAN.com - BEM UGM menobatkan Presiden Jokowi sebagai 'Alumni Paling Memalukan'. Para mahasiswa itu melakukan prosesi penyerahan sertifikat ke pria yang memakai topeng berwajah Jokowi. 

Aksi ini viral di media sosial. Videonya menjadi perbincangan warganet. 

Warganet sempat mengira sertifikat yang diberikan merupakan apresiasi atas prestasi Jokowi selama dua periode memimpin negara. 

Ternyata, bukan. Sertifikat penghargaan yang diserahkan Ketua BEM KM UGM, Gielbran Muhammad Noor, kepada 'Jokowi' adalah sertifikat penobatan sebagai alumnus paling memalukan.

Seperti diketahui Jokowi adalah alumnus Program Studi S1 di Fakultas Kehutanan UGM angkatan tahun 1980.

Jokowi dinyatakan lulus dari UGM pada tahun 1985, sesuai ketentuan dan bukti kelulusan yang dimiliki oleh UGM.

Penobatan itu disematkan BEM KM UGM di sela acara diskusi publik darurat demokrasi bersama Serikat Merdeka Sejahtera (Semesta) di bundaran UGM, Jumat (8/12/2023).

Baca juga: Kasus Covid 19 Melonjak Lagi, Kemenkes Imbau Vaksinasi Lengkap Gratis di Puskesmas

Baca juga: NGERINYA Cara Ayah Bunuh 4 Anaknya, Bekap Hidup-hidup Sambil Direkam, Lalu Mayat Diberi Mainan

Baca juga: PROFIL dan Harta Kekayaan Kepala BNN yang Baru, Komjen Marthinus Hukom, Putra Kelahiran Maluku

Permasalahan fundamental seperti kasus korupsi, revisi undang-undang ITE dan persoalan yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) disebut menjadi sederet pemicu penobatan itu.

Menurut Gielbran, penobatan ini sebagai wujud kekecewaan mahasiswa UGM pada Jokowi.

Masih banyak sekali permasalahan fundamental yang belum terselesaikan, padahal sudah hampir dua periode Jokowi memimpin di Indonesia.

Mulai dari kasus korupsi, kini pimpinan KPK yang notabene merupakan garda terdepan pemberantasan korupsi, malah justru menjadi pelaku kriminal.

Kemudian revisi undang-undang ITE soal kebebasan berpendapat yang dinilai sangat mempermudah para aktivis untuk dikriminalisasi.

Belum lagi soal konstitusi. Para hakim Mahkamah Konstitusi terbukti bermasalah dalam sidang MKMK.

Hal ini menjadi gerbang bukti empiris bahwa kenyataannya MK memang tidak independen.

Apalagi dengan kedekatan personal antara keluarga Jokowi dengan Hakim Anwar Usman.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved