Berita Viral

LUHUT Sentil Tom Lembong yang Sebut Beri Contekan ke Jokowi, Padahal Posisi Menteri:Jangan Geer Anda

Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan memberi pernyataan keras ke Tom Lembong atau Thomas Lembong. 

|
HO
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan memberi pernyataan keras ke Tom Lembong atau Thomas Lembong.  

TRIBUN-MEDAN.com - Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan memberi pernyataan keras ke Tom Lembong atau Thomas Lembong. 

Tom Lembong yang menyinggung nikel Indonesia yang kemungkinan bisa mengalami guncangan akibat kehadiran LFP di mobil listrik. 

Tom Lembong juga disebut anti nikel oleh Cawapres Gibran Rakabuming lantaran tidak mendukung nikel indonesia agar bertahan tinggi di dunia. 

Tom Lembong turut memberi komentar setelah namanya disinggung Gibran di debat cawapres. 

Tom Lembong menyebut bahwa dirinya yang memberikan contekan ke Presiden Jokowi saat acara-acara terkait ekonomi. 

Ketika itu Tom Lembong masih menjabat di kabinet Jokowi. 

Terkait pernyataan Tom Lembong, Luhut Binsar Panjaitan angkat bicara. 

Luhut menegaskan Tom Lembong yang merupakan Co Captain Timnas AMIN agar tidak memberikan informasi-informasi yang dianggapnya tidak akurat.

"Ini saya titip pada Tom (Lembong), Anda walaupun sudah tidak di goverment lagi, jangan menceritakan yang tidak baik, padahal tidak sepenuhnya benar di luar," ujar Luhut dikutip pada Kamis (25/1/2024).

Luhut menyebut salah satu kekeliruan yang disampaikan Thomas Lembong adalah terkait harga nikel.

Kata dia, harga komoditas nikel secara global diakuinya memang tengah mengalami kelesuan.

Namun menurut Luhut, tren harga nikel tersebut harus dilihat secara jangka panjang. Karena semua komoditas tambang adakalanya mengalami fluktuasi.

"Anda harus lihat data panjang 10 tahun. Kan Anda pebisnis juga. Kan siklus dari komoditi itu naik turun. Apakah batu bara, nikel, timah, atau emas. Apa saja," ucap Luhut.

Tom Lembong saat menjadi pembantu Presiden Joko Widodo. (HO)
Tom Lembong saat menjadi pembantu Presiden Joko Widodo. (HO) (HO)

"Tapi kalau kita melihat selama 10 tahun terakhir ini, harga nikel dunia itu di 15 ribuan dollar AS (per ton). Bahkan pada 2014-2019, periode hilirisasi mulai dilakukan, harga rata-rata nikel itu cuma 12 ribuan dollar AS," kata dia lagi.

Thomas Lembong yang menyebut penurunan harga nikel global terjadi karena eksploitasi masif oleh Indonesia guna mendukung program hilirisasi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved