Pilpres 2024

ALASAN Menko Luhut Binsar Dukung Prabowo-Gibran, Ceritakan 40 Tahun Berteman Mulai dari Kopassus

Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menyatakan dukungan ke Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming di Pilpres 2024. 

HO
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menyatakan dukungan ke Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.  

Luhut Juga Dekat dengan mahfud MD

Setelah mundur dari kabinet pemerintahan Jokowi, Mahfud MD menceritakan kedekatannya dengan Luhut Binsar Pandjaitan.

Mantan Menko Polhukam itu mengungkap pengalamannya menolak menolak tawaran Luhut.

Ketika itu Luhut menjabat Kepala Staf Kepresidenan di era pemerintahan Jokowi-JK.

Kata Mahfud MD, Luhut sempat menawarkan posisi dan jabatan Menko Polhukam kepadanya.

Ketika itu, dirinya diminta untuk menggantikan Tedjo Edhy Purdijanto yang saat itu akan diganti dari kursi Menko Polhukam.

“Yang ketemu saya Pak Luhut. Pak Luhut bilang ke saya, ‘Pak Mahfud, besok Tedjo Edhy mau diganti, nanti Menko Polhukam-nya Pak Mahfud atau Pak Fachrur Rozi, kami sudah bicarakan’,” kisah Mahfud dalam wawancaranya dalam Program Rosi di KompasTV, Kamis (1/2/2024).

Baca juga: Perkuburan di Mabar Hilir Padat, Ijeck Wakafkan Tanah Rumah Masa Depan Untuk Masyarakat

Baca juga: Setara Institute Naikkan Rangking Pematangsiantar Sebagai Kota Toleransi ke-11 di Indonesia

Mahfud lantas menolak tawaran Luhut tersebut.

Alasannya, Mahfud menjelaskan, karena pada Pemilu Presiden atau Pilpres 2014, ia berada di kubu Prabowo-Hatta Rajasa.

Diketahui, Mahfud MD pada saat itu menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Karena sebab itulah, Mahfud menilai tidak etis rasanya jika dirinya menempati jabatan di pemerintahan, sementara sebelumnya ia berada di kubu lawan.

“Saya bilang ke Pak Luhut waktu itu tahun 2015, waktu di awal pemerintah, ‘Pak Luhut, saya ini timnya Pak Prabowo, enggak layak dong saya masuk ke situ’,” ujarnya.

“Tidak etis, kasihan pada yang berjuang mati-matian enggak kebagian, masa dikasih saya yang memang dulu tidak berjuang untuk itu.”

Mendapati penolakan tersebut, Mahfud mengatakan bahwa Luhut kemudian sempat menawarkannya jabatan sebagai komisaris di perusahaan.

Namun, lagi-lagi Mahfud MD menolak tawaran Luhut tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved