Pilpres 2024

KRONOLOGI Rektor Unika Tolak Bikin Video Apresiasi Kinerja Jokowi, Ferdinandus: Sudah Melewati Batas

Rektor Universitas Katolik Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto mengungkapkan bahwa mendapatkan intimidasi dari polisi setelah aksinya

HO
Rektor Universitas Katolik Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto mengungkapkan bahwa mendapatkan intimidasi dari polisi setelah aksinya mengkritik pemerintahan Jokowi.  

TRIBUN-MEDAN.com - Sejumlah akademisi melakukan aksi kritik sikap politik Jokowi secara serentak di berbagai daerah. 

Akademisi dari kampus ternama Tanah Air juga ikut dalam aksi ini, seperti UGM dan UI. 

Aksi ini turut diduga mendapatkan intimidasi dari kepolisian. 

Rektor Universitas Katolik Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto mengungkapkan bahwa mendapatkan intimidasi dari polisi setelah aksinya mengkritik pemerintahan Jokowi. 

Ferdinandus mengaku mendapatkan intimidasi dari Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar. 

Ferdinan juga membeberkan intimidasi yang dilakukan anggota Polrestabes Semarang lewat chat WA. 

"Dalam pertanyaan APTIK (Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik), kami sama sekali tidak partisan, kami tidak mendukung, kami tidak mencela salah satu pasangan. Lingkungan kampus akademisi itu tidak punya intensi apa-apa ya. Mau intensi apa coba? Jadi kalau ada yang mengatakan 'wah itu partisan' mohon maaf sama sekali (tidak)," tuturnya.

Menurutnya, sikap Unika yang memilih untuk mengkritik Jokowi dan jajarannya itu murni untuk menegakkan etika dan prinsip demokrasi yang dinilai semakin memburuk belakangan ini.

Dia menilai, ini sudah menjadi tugas sivitas perguruan tinggi untuk selalu menjadi penjaga etika dan prinsip demokrasi hingga konstitusi.

"Itu saja menurut saya levelnya sudah tanda petik teman-teman di banyak kampus sudah melihat ini 'sudah melewati batas' kalau untuk ukuran yang paling tinggi," tegasnya.

"Bagi kami etika itu di atas segalanya, etika itu di atas hukum, hukum itu dibuat atas dasar etika, kira-kira itu. Dan kita melihat pernyataan beliau di November kan meminta semua ASN TNI Polri harus bersikap netral," jelasnya.

"Mungkin kemarin semua sekolah tinggi filsafat itu yang menurut saya institusi akademik yang banyak belajar, apa itu demokrasi kebenaran dan konstitusi, dan kemarin kan seluruh sekolah tinggi filsafat di Indonesia yang jadi incaran," pungkasnya.

Kronologi Rektor Unika Diintimidasi

Ferdinan mengungkapkan kronologi intimidasi yang dilakukan anggota Polrestabes Semarang. 

Ia mengatakan ketika itu hendak pergi ke Surabaya, Jawa Timur, untuk menghadiri pertemuan pimpinan perguruan tinggi Katolik di kota tersebut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved