Sumut Terkini
Jenazah Siswa SMK Diduga Korban Kekerasan Kepsek di Nias Selatan Dibawa Polisi untuk Autopsi
Setelah berembuk, akhirnya keluarga almarhum Yarendi Ndururu (17) sepakat menyerahkan jenazah anaknya ke Polres Nias Selatan untuk diambil tindakan.
Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Randy P.F Hutagaol
Saat itulah, almarhum mengatakan kepala sekolahnya Safrin Zebua memukul bagian kepalanya sewaktu berbaris.
"Saat itulah mamaknya mulai curiga dan mencari tau apa penyebab dari penyakitnya yang dialami anak kami. Kami pun menanyakan kepada teman sekolahnya IJN dan FL,"sebutnya.
Kedua teman korban pun menjelaskan, Kepala Sekolah benar memukul korban pada bagia keningnya
Karena kian parah, pada Selasa 09 April 2024 korban dibawa oleh keluarganya ke RSUD dr Thomsen Gunung Sitoli untuk melakukan rontgen dan dirawat inap selama 1hari.
Sehari kemudian, orang tua korban menerima hasil pemeriksaan, dan berdasarkan keterangan dokter ada bekas dari pukulan di bagian kening dan salah satu saraf tidak berfungsi dibagian kening korban, sehingga korban sakit parah.
Kasi Humas Polres Nisel, Bripka Dian Lumbantobing sat dihubungi Tribun mengatakan membenarkan, pada Kamis 11 April 2024 pelapor, termasuk korban dan para saksi membuat laporan ke Polres Nias Selatan.
Lalu pada Sabtu 13 April 2024 korban kembali dibawa ke RSUD dr Thomsen untuk perawatan lebih intensif.
Pada Senin 15 April 2024 Pukul 17.00 WIB Penyidik Pembantu Bripda Ganda Manullang dan Bripda Rahmat Bulolo tiba di RSUD dr Thomsen untuk melakukan wawancara terhadap korban serta melihat keadaan korban, namun korban tidak dapat memberikan keterangan karena dalam keadaan kritis.
Sayangnya, pada hari yang sama Senin 15 April 2024 Sekira pukul 19.30 WIB korban meninggal dunia di RSUD dr Thomsen.
"Sampai saat ini, Sat Reskrim Polres Nias Selatan masih melaksanakan penangan dugaan tindak pidana kekerasan terhadap anak berdasarkan laporan tersebut,"ujar OKto.
Polisi kini tengah melakukan cek TKP serta mengumpulkan keterangan dari para saksi serta mendatangi Korban di RSUD dr Thomsen Guung Sitoli.
Polisi masih melakukan pembuktian lebih mendalam dikarenakan kejadian tersebut dilaporkan 3 minggu setelah kejadian.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Siduaori Nias Selatan, Safrin Zebua (37) dihubungi Tribun Medan tidak berkomentar banyak.
Safrin hanya mengatakan, biarlah berjalan sesuai proses hukum.
"Sebentar ya pak, kalau memng itu benar biarlh proses hukum yang berjalan,"ujar Safrin saat dikonfirmasi.
(Jun-tribun-medan)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
| Murid MTs Muhammadiyah 19 Tanjung Langkat Sabet 6 Medali pada Ajang Olimpiade Tingkat Nasional |
|
|---|
| Oknum Kabid di Binjai Dilaporkan karena Penggelapan Mobil, Begini Kronologinya |
|
|---|
| Klarifikasi Rahmansyah setelah Videonya Lempar Batu saat Kerusuhan di Pandan Tapteng Viral |
|
|---|
| Kronologi Guru SMKN 1 Kutalimbaru Dilaporkan Orangtua Murid ke Polisi, Sempat Dikeroyok di Sekolah |
|
|---|
| Tanggapan Gubsu Bobby Nasution terkait Dua Siswa di Nisel Meninggal karena Berkelahi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.