Pilpres 2024

NASIB PDIP Usai Kalah di Pilpres Juga Bisa Gagal Raih Kursi Ketua DPR Gegara Oposisi: Revisi UU MD3

Pengamat Politik Muhammad Qodari menilai ada kemungkinan PDI Perjuangan tidak meraih kursi Ketua DPR RI pada periode yang akan datang. 

Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Tommy Simatupang
HO
Pengamat Politik Muhammad Qodari menilai ada kemungkinan PDI Perjuangan tidak meraih kursi Ketua DPR RI pada periode yang akan datang.  

TRIBUN-MEDAN.com - Pengamat Politik Muhammad Qodari menilai ada kemungkinan PDI Perjuangan tidak meraih kursi Ketua DPR RI pada periode yang akan datang. 

Ahli survei politik ini mengatakan kemungkinan terjadi perubahan aturan.

Ia mengatakan ada kemungkinan ketua DPR RI tidak dipegang oleh partai politik dengan suara terbanyak.  

PDI Perjuangan memang sebagai pemenang dalam Pemilu 2024. Namun, PDIP gagal memenangkan kontestasi Pilpres 2024. 

Jagoan mereka Ganjar Pranowo - Mahfud MD kalah telak dari pasangan Prabowo-Gibran. 

Dalam acara podcast di Total Politik, awalnya Qodari menyebut bahwa PDI Perjuangan tak lebih hebat dari Presiden Jokowi. 

Dia menjelaskan secara data, elektabilitas Jokowi lebih tinggi dibanding PDI Perjuangan

Rakyat memilih Jokowi sebagai presiden bukan karena ada partai PDIP di belakang, tetapi karena sosok Jokowi yang dianggap cocok memimpin negara. 

Hal ini bisa dikatakan benar, sebab, Ganjar Pranowo yang diusung PDI Perjuangan kalah telak di Pilpres 2024. 

"Lebih kuat mana PDI Perjuangan dan Jokowi? Proven sudah. Di Bali, Jawa Tengah, Indonesia Timur variable Pak Jokowi,"ujarnya dikutip tribun-medan.com dari podcast Total Politik, Sabtu (4/5/2024). 

Baca juga: HASIL Semifinal Piala Thomas 2024 - Taiwan Kalah Telak, Jonatan Bawa Indonesia ke Final

Baca juga: Bocah 6 Tahun Tewas karena Dipaksa Olahraga oleh Ayahnya, Pelaku Sebut Badan Korban Terlalu Gemuk

Qodari mengakui bahwa PDI Perjuangan masih menang dalam Pemilu 2024. Ini merupakan kemenangan ketiga PDI Perjuangan

Namun Qodari beranggapan bahwa PDI Perjuangan belum tentu bisa menguasai kursi Ketua DPR RI. Kenapa? 

Menurut Qodari, keraguan ini lantaran, PDI Perjuangan berada di luar pemerintah atau oposisi, maka ada kemungkinan terjadi revisi UU MD3. 

Kecuali, PDI Perjuangan berada di dalam pemerintah, maka kursi Ketua DPR RI masih dikuasai partai berlambang banteng. 

"Partai memang masih menang, tapi angkanya turun.

Dan pada hari ini, menurut gua sama sekali belum aman (kursi) Ketua DPR ke PDI Perjuangan.

Kita masih punya waktu 6 bulan.

Kalau PDI Perjuangan di dalam pemerintahan kita bisa katakana ketua DPR itu PDI Perjuangan.

Tetapi PDIP di luar, lain cerita bos. Bisa saja terjadi revisi UU MD3.

Soal Golkar yang membantah mengubah UU MD3, itu kan asumsi, komunikasi masih berlangsung kan.

Tapi kalau komunikasi buntu, ceritanya bisa berbeda.

Yang kita omongin ini anggota DPR yang akan dating, bukan yang sekarang.

Yang belum dilantik bos,"ujar Qodari.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari memberikan penjelasan terkait tudingan telah ikut melakukan kecurangan dalam Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari memberikan penjelasan terkait tudingan telah ikut melakukan kecurangan dalam Pilpres 2024. (HO)

Prediksi Qodari Pilpres Satu Putaran Terbukti Benar

Pada Januari 2024, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan partisipasi para pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 mampu menangkan paslon nomor urut 02 tersebut dalam satu putaran.

Hal ini diperkuat dengan elektabilitas Prabowo-Gibran yang terus meningkat di sejumlah lembaga survei.

Qodari menambahkan bergabungnya sejumlah tokoh kunci ke barisan pendukung Prabowo-Gibran juga bisa menambah kekuatan elektoral paslon nomor urut 02 tersebut. Sejumlah tokoh kunci yang dimaksud Qodari adalah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mantan politikus PDIP Maruarar Sirait, hingga Menteri BUMN Erick Thohir.

"Apalagi Pak Erick Thohir, beliau punya fans. Dia punya kolam suara Nahdlatul Ulama, punya kolam suara penggemar sepak bola, punya kolam suara Sumatra Bagian Selatan. Apalagi ini popularitasnya meningkat nih gara-gara Indonesia lolos ke putaran kedua Piala Asia," sambungnya.

Untuk merealisasikan Pilpres satu putaran, lanjut Qodari, para pendukung Prabowo-Gibran harus beramai-ramai datang ke TPS pada 14 Februari mendatang untuk menggunakan hak suaranya mencoblos gambar nomor 02.

"Yang penting nanti para pendukung 02 pada hari H harus datang. Jangan nggak datang, karena datang tidak datang itu ikut menentukan hasil suara atau kemenangan. Jadi kita harus mensinkronkan antara hasil survei dengan hasil akhir pada tanggal 14 dan itu caranya adalah dengan datang ke TPS," tegas Qodari.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Budiman Sudjatmiko mengatakan jika bukti cinta dan dukungan dari para relawan pendukung Prabowo-Gibran harus ditunjukkan di bilik suara pada hari pemungutan suara.

"Ibarat orang jatuh cinta, pacaran bertahun-tahun, pada saat hari pernikahan enggak datang, enggak jadi pernikahannya, itu kira-kira gitu. Jadi percuma kita sekarang ini optimis, kalau tidak datang. Itulah tantangan kita di tanggal 14 Februari," kata Budiman.

Karena itu, Budiman mengajak seluruh relawan, pendukung, dan simpatisan Prabowo-Gibran, khususnya anak-anak muda Milenial dan Gen Z, untuk menggunakan hak suaranya pada pemilu mendatang. Sebab, partisipasi para pemilih menjadi penentu masa depan Indonesia lima tahun ke depan.

"Karena itu pada yang muda, yang Gen Z, dan milenial, ini pemilumu, pemilu ini pemilu kalian. Sampaikan itu kepada anak-anak kita, adik-adik kita. Tuntaskan rasa cinta itu menjadi tiang politik," pungkas Budiman.

Baca juga: Seminar Tridimensi Bela Negara, Kapolda Sumut: Pentingnya Nilai Karakter yang Baik

Baca juga: Satwa di Medan Zoo Dikabarkan Kembali Berpuasa karena Keterbatasan Pangan, Begini Tanggapan Manajer

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved