Sumut Terkini

Musim Pancaroba Terus Berlanjut, Disternak Kabupaten Karo Minta Petani Berikan Nutrisi untuk Tanaman

Berdasarkan keterangan dari Kepala Disternak Kabupaten Karo Matehsa K Purba, di musim pancaroba seperti ini lahan pertanian.

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/NASRUL
Suasana di depan Kantor Disternak Kabupaten Karo, yang berada di Jalan Veteran, Kabanjahe. 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Sebagian besar wilayah Kabupaten Karo belakangan ini masih dilanda musim pancaroba.

Dimana, cuaca dapat berubah sewaktu-waktu sehingga memberikan beberapa dampak pada aktivitas masyarakat, salah satunya pertanian. 

Melihat musim pancaroba yang masih terus berlanjut, Dinas Pertanian dan Peternakan (Disternak) Kabupaten Karo meminta kepada para petani untuk menaruh perhatian ekstra terhadap lahan pertaniannya.

Berdasarkan keterangan dari Kepala Disternak Kabupaten Karo Matehsa K Purba, di musim pancaroba seperti ini lahan pertanian terutama tanaman hortikultura akan mudah terserang hama. 

"Ya karena cuacanya berubah-ubah, jadi bisa timbul hama. Apalagi untuk tanaman holtikultura, harus lebih ekstra perawatannya," ujar Matehsa, Minggu (2/6/2024). 

Dijelaskan Matehsa, akibat hama yang dapat cepat berkembang biak akibat cuaca tak menentu dapat menyebabkan kerusakan bagi tanaman hortikultura di mana tanaman akan mudah rusak.

Jika dibiarkan, tentunya tanaman akan sulit untuk memproduksi buah ataupun sayur dimana dapat menyebabkan kerugian bagi para petani. 

"Karena kalau cuaca seperti ini, cepat pertumbuhan hamanya. Bisa meseng (rusak) nanti tanaman," ucapnya. 

Ketika ditanya langkah yang bisa diambil oleh para petani untuk menjaga tanamannya dari kerusakan, Matehsa menjelaskan para petani harus lebih sering memberikan nutrisi yang tepat untuk tanamannya.

Dirinya menjelaskan, proses penyemprotan menggunakan cairan anti hama juga dapat dilakukan dua kali sehari. 

"Kalau penyemprotan itu, bisa dilakukan di pagi dan sore hari," katanya.

Selain penyemprotan, dirinya juga kembali mengajak kepada para petani agar lebih dominan menggunakan pupuk organik dibanding kimia.

Dimana, selain bisa membantu meminimalisir hama juga dapat membuat tanaman bisa lebih sehat. 

Lebih lanjut, ketika ditanya perihal apakah sudah ada laporan kerusakan tanaman yang disebabkan oleh cuaca tak menentu ini, dirinya mengaku beberapa bulan terakhir pihaknya sempat mendapat laporan.

Dimana, tanaman yang rusak berasal dari jenis tanaman jagung yang berada di kawasan Kecamatan Mardinding. 

Dijelaskannya, kerusakan tersebut akibat minimnya pasokan air karena musim panas yang sudah terlalu lama.

Sehingga, membuat tanah yang sebelumnya sudah ditanami jagung tidak bisa memberikan asupan air yang cukup.

Bahkan, berdasarkan laporan yang ada para petani di kawasan tersebut terpaksa harus melakukan penanaman ulang akibat jagung yang tidak bisa tumbuh dengan baik.

(mns/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved