Demo Petani Batubara Asahan

Alasan Puluhan Petani Nyaris Geruduk Kodam I BB, Sudah Bayar Sewa Tanah tapi Digarap Orang Lain

Petani dari kelompok tani Betahamu, Kabupaten Asahan-Batubara menjelaskan kenapa mereka hendak demo menggeruduk Kodam I Bukit Barisan.

|
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Maju Situmorang (kemeja putih), juru bicara kelompok tani Betahamu saat diwawancarai di seberang Kodam I Bukit Barisan usai dipanggil ke dalam dan larangan unjuk rasa, Rabu (19/6/2024). Kelompok tani sudah membayar uang sewa tanah kepada Pusat Koperasi Kartika A Kodam I Bukit Barisan sebesar Rp 331 juta lebih pada Desember 2021, tapi tanah digarap pihak lain dan Kodam dianggap diam saja. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Petani dari kelompok tani Betahamu, Kabupaten Asahan-Batubara menjelaskan kenapa mereka hendak demo menggeruduk Kodam I Bukit Barisan, di Jalan Gatot Subroto, Medan, Rabu (19/6/2024).

Rupanya mereka mau meminta penjelasan dan penyelesaian konflik tanah yang ada di Desa Perjuangan, Kecamatan Sungai Balai, Kabupaten Batubara.

Maju Situmorang, juru bicara kelompok tani Betahamu mengatakan, mereka sudah membayar uang sewa tanah kepada Pusat Koperasi Kartika A Kodam I Bukit Barisan sebesar Rp 331 juta lebih pada Desember 2021.

Ternyata ketika hendak bercocok tanam, masuk kelompok lain diduga penggarap menguasai lahan yang sudah mereka sewa kepada Kodam I Bukit Barisan.

Bahkan sempat terjadi keributan antara penyewa lahan dengan kelompok diduga penggarap tanpa izin tersebut.

"Pemicunya bahwa lahan itu Hak Guna Usaha (HGU) Puskopkar. Nah, dari masyarakat menyerobot tanpa diketahui Puskopkar, sedangkan kita sudah menyewa,"kata Maju Situmorang, di seberang Kodam I Bukit Barisan, Jalan Gatot Subroto Medan, Rabu (19/6/2024).

Adapun yang menyerobot lahan yang disewa para petani disebut pensiunan TNI Angkatan Udara berinisial WS.

WS membawa kelompoknya untuk menguasai lahan warga.

"Penyerobot pensiunan TNI Angkatan Udara namanya Wasinton Sibuea."

Maju menerangkan kedatangan mereka ke Kodam I Bukit Barisan untuk berunjukrasa di depan Kodam.

Namun mereka dilarang dan cuma perwakilan yang diperbolehkan masuk ke dalam.

Hasil pertemuan dengan kepala staf Kodam (Kasdam), kepala hukum dan pejabat lainnya lahan tersebut dilarang ditanami baik dari kelompok tani maupun kelompok WS.

Kasdam juga disebut akan berkordinasi dengan Kapolres Batubara, Bupati dan pejabat terkait untuk menyelesaikan permasalah agraria ini.

"Kasdam menyampaikan akan melaporkan ini ke Bupati, Kapolres, Dandim dan juga terkait yang di sana untuk penyelesaian lahan tersebut dan bukan main-mainan lagi."

(Cr25/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan  

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved