Berita Viral
MENKOMINFO Budi Arie Ungkap Ada 4 Bandar Besar Judol yang Beroperasi di Indonesia, Siapa Namanya?
Budi Arie menyatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi empat tokoh utama yang mengendalikan bisnis judi online di Indonesia.
TRIBUN-MEDAN.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi, yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Bidang Pencegahan Satgas Pemberantasan Judi Online, mengungkapkan informasi mengenai empat bandar besar judi online yang beroperasi di Indonesia.
Budi Arie menyatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi empat tokoh utama yang mengendalikan bisnis judi online di Indonesia.
Siapa namanya?
Budi Arie enggan menyebutkan nama-namanya secara spesifik.
Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya telah mengantongi informasi lengkap tentang para pelaku ini.
"Kita tahu kok, bahwa ini ada empat orang pemain gedenya di Indonesia," ungkap Budi Arie dikutip dari KompasTV, Selasa (24/6/2024).
Baca juga: SOAL JUDOL, Lagu Rhoma Irama Sudah Lama Mengingatkan: Kaya Bisa Jadi Melarat, Apalagi yang Miskin
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya telah mengetahui modus operandi yang digunakan oleh para bandar tersebut.
Termasuk pola transaksi judi online yang melibatkan pemain-pemain besar.
"Jangan (sebut nama), ini kan forum. Biar kalian (awak media) aja yang nyebutin," ujar ketua Projo itu sembari tertawa.
Menurut Budi Arie, skala transaksi yang terjadi dalam jaringan judi online ini besar dan telah mencapai tahap yang sangat merugikan masyarakat, terutama kalangan ekonomi lemah.
"Modusnya kita tahu, transaksinya begitu luar biasa, besar.
Ini kan sudah sampai di tahap yang sangat merugikan rakyat kecil," tegasnya.
Selain itu, Menteri Kominfo juga mengungkapkan bahwa beberapa dari bandar besar ini beroperasi dari luar negeri.
Baca juga: KADIV HUBINTER POLRI Irjen Krishna Murti Sebut Mayoritas Bandar Judol Beroperasi dari Mekong Raya
Informasi ini sejalan dengan pernyataan sebelumnya dari Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri.
Kadivhubinter Polri Irjen Krishna Murti menjelaskan bahwa bisnis judi online di Indonesia sangat terorganisir dan dioperasikan dari wilayah Mekong Raya, yang mencakup Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Thailand.
"Pelakunya kebanyakan organize ya, karena ini merupakan transnational organize crime," ujar Krishna dikutip dari Tribunnews, Jumat (21/6).
Ia menambahkan bahwa permasalahan judi online bukan hanya menjadi fokus di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara Asia Tenggara lainnya, bahkan berdampak hingga ke Tiongkok.
Krishna juga mengungkapkan bahwa praktik judi online semakin marak sejak pandemi Covid-19, ketika pembatasan mobilitas mendorong para penjudi di wilayah Mekong Raya untuk mengembangkan platform judi online.
Saat ini, fenomena ini telah berkembang hingga ke benua Amerika.
Ia juga mengungkapkan para pengembang judi online diketahui merekrut orang-orang dari negara target operasi mereka.
"Misalnya apabila mereka mau mengembangkan judi online ke Indonesia, maka mereka merekrut orang-orang Indonesia, ratusan orang diberangkatkan, direkrut dari Indonesia diberangkatkan ke tiga negara tersebut," jelas Krishna.
(*/Tribun-medan.com)
Baca juga: PUSAT DATA NASIONAL Diserang Hacker di Tengah Pemerintah Gencar Membasmi Situs Judol
Baca juga: SOAL JUDOL, Kabareskrim: Upayakan Pencegahan, Kalau Semua Ditangkap Penuh Penjara, Udah Kalah Pula
| ORANGTUA Siswa Ngamuk Anaknya Ditampar Guru Usai Bolos Dikenal Konten Kreator, Kini Minta Rp150 Ribu |
|
|---|
| SOSOK Andre Pangestu Maling HP Senyum Lebar Pose Jempol Usai Ditangkap Polisi, Sempat Gigit Tetangga |
|
|---|
| Mafia Usik Tanah Milik Wapres Jusuf Kalla, Diduga Diserobot Anak Perusahaan Lippo Group |
|
|---|
| Baru 8 Bulan Menikah, Putri Tanjung Diduga Hapus Foto Pernikahan, Kondiri Rumah Tangga Disorot |
|
|---|
| PECAH Tangis Guru Rana Diminta Ganti Rugi Rp150 Ribu Usai Tampar Siswa Lompat Pagar Bolos Sekolah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.