Berita Viral

TERKUAK PKS Sebut Jokowi Sodorkan Kaesang ke Banyak Partai Untuk Pilkada Jakarta: Kemana-Mana

Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan bahwa Jokowi menyodorkan anaknya, Kaesang Pangarep untuk maju di Pilkada jakart

Tangkapan video youtube kompastv
Presiden Jokowidodo dan Kaesang Pangarep 

TRIBUN-MEDAN.com - Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan bahwa Jokowi menyodorkan anaknya, Kaesang Pangarep untuk maju di Pilkada jakarta. 

Aboe mengatakan bahwa Jokowi menyodorkan Kaesang ke banyak partai. 

"Sudah-sudah, (Presiden Jokowi) sudah nyodorkan (nama Kaesang)," jelas Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2024).

Dia hanya menyebut adanya penawaran dari Jokowi tersebut diberikan ke lebih dari satu partai.

"Ke mana-mana," ujarnya.

Nama Kaesang mengemuka untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.

Bahkan Kaesang juga pernah ingin berpasangan dengan calon gubernur Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Selain berpasangan dengan Anies, nama Kaesang juga disebut-sebut bisa berpasangan dengan calon gubernur Ridwan Kamil jika maju di Pilkada Jakarta.

Kaesang Pangarep dianggap bukan lawan berat di Pilkada Jakarta. Relawan Anies Baswedan menyebutkan bahwa Pilkada Jakarta berpotensi persaingan sengit antara Anies vs Ridwan Kamil. 
Kaesang Pangarep dianggap bukan lawan berat di Pilkada Jakarta. Relawan Anies Baswedan menyebutkan bahwa Pilkada Jakarta berpotensi persaingan sengit antara Anies vs Ridwan Kamil.  (HO)

Istana Bantah

Staf Khusus Presiden Grace Natalie membantah bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan putra bungsunya Kaesang Pangarep ke partai politik untuk maju di Pilkada Jakarta.

Menurut Grace, Presiden sama sekali tidak ikut campur dalam Pilkada yang akan digelar November mendatang.

"Tidak benar itu pak Presiden menyodorkan nama Kaesang ke partai-partai. Pak Presiden tidak ikut campur terkait Pilkada dimanapun," kata Grace, Kamis, (27/6/224).

Menurut Grace, Pilkada merupakan ranah partai politik, buka Presiden. Sekarang ini Presiden Jokowi fokus menyelesaikan sejumlah program kerja pemerintah hingga akhir masa jabatannya pada Oktober mendatang.

"Persoalan pilkada adalah ranah partai. Pak Presiden fokus mengerjakan tugas-tugas kepresidenan sampai Oktober mendatang," katanya.

Grace yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina PSI mengatakan bahwa pembicaraan Pilkada yakni berbicara mengenai popularitas serta koalisi antara Parpol. Oleh karenanya pembicaraan Pilkada letaknya di Parpol bukan Presiden.

"Urusan pencalonan Pilkada, bicara soal popularitas dan jumlah kursi masing-masing partai. Kuncinya disitu. Diskusinya disitu. Bukan di Presiden," pungkasnya.

Baca juga: Euro 2024, Skenario Belanda lawan Rumania, Jalan Menuju ke Final Idaman

Baca juga: Jemaah Haji Asal Sulsel Pulang Pakai Outfit Glamor hingga Sengaja Pamer Cincin Emas Ramai Hujatan

Jadi Win-win Solution

Pengamat politik Agung Baskoro menilai wacana Anies Baswedan diduetkan dengan Kaesang Pangarep di Pilgub Jakarta 2024 masih ada.

Hal tersebut, kata Agung, melihat belum adanya kesepakatan diantara partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Terutama Golkar terkait kadernya, Ridwan Kamil, di pemilihan gubernur Jakarta mendatang.

Seperti diketahui, Golkar cenderung menilai peluang kemenangan Ridwan Kamil masih tinggi di Jawa Barat.

Oleh sebab itu, Agung mengatakan Kaesang dapat menjadi pilihan terakhir KIM untuk diusung maju di Jakarta bersama Anies.

"Masih ada kemungkinan (Anies-Kaesang). Apalagi bila Kaesang mengemuka kembali sebagai win-win solution sebagaimana Gibran di pilpres kemarin," kata Agung, saat dihubungi Tribunnews.com pada Kamis (27/6/2024).

Agung menjelaskan kemungkinan ini ada karena melihat peristiwa yang terjadi pada KIM kala mencari wakil untuk diduetkan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 lalu.

Saat itu, KIM belum menemukan kesepakatan siapa wakil Prabowo.

Sebab Golkar mengajukan nama Airlangga Hartarto, PAN mengajukan nama Erick Thohir, dan Demokrat mengajukan nama Khofifah Indar Parawansa.

Adapun pada akhirnya, KIM menyepakati Prabowo diduetkan bersama putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabumingraka.

"Bisa jadi lakon di pilpres bersama Gibran, terbuka untuk terulang lagi di pilkada Jakarta atas nama Kaesang," ujarnya.

Sebelumnya Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menanggapi soal isu dipasangkan dengan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Padahal, partai-partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) sepakat mengusulkan bersama Ridwan Kamil (RK).

Menurutnya, bersama Anies lebih realistis untuk menang.

"Kalau misalnya melihat survei ya paling realistis dengan Pak Anies," kata Kaesang di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2024).

Wacana duet Anies-Kaesang mengemuka setelah disampaikan Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas.

PDIP Dengar Kabar Anies Menolak Sohibul

Politisi PDIP, Mohamad Guntur Romli mengaku memperoleh bocoran terkait pengusungan Anies Baswedan dengan Wakil Majelis Syuro PKS, Sohibul Iman di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Dia mengungkapkan Anies sebenarnya enggan untuk berduet dengan Sohibul dalam kontestasi Pilkada DKI.

Guntur mengatakan ada sejumlah alasan dari Anies sehingga mantan Gubernur DKI Jakarta itu enggan berduet dengan Sohibul.

Pertama, Anies sebenarnya ingin agar ada koalisi resmi antar partai yang akan mengusungnya sebagai cagub DKI Jakarta terlebih dahulu.

Sehingga ketika sudah ada pengumuman koalisi dari berbagai partai, maka Anies ingin berbicara terkait pendampingnya di Pilkada DKI.

"Kalau yang saya dengar, Pak Anies maunya parpol koalisi terbentuk dulu, baru bicara wakil," katanya kepada Tribunnews.com, Kamis (27/6/2024).

Kedua, Guntur Romli menyebut sebenarnya Anies juga belum setuju dengan pendeklarasian Sohibul sebagai pendampingnya oleh PKS.

Dia mengungkapkan deklarasi itu tanpa persetujuan Anies.

"Yang saya dengar lagi dari timnya Mas Anies, sebenarnya Mas Anies belum setuju paket Anies-Shohibul Iman, itu baru tawaran dari PKS," tuturnya.

"Kan sebelumnya PKS mengumumkan Sohibul Iman sebagai cagub. Kok tiba-tiba turun ke cawagub dan berganti ke Anies," sambung Guntur Romli.

Sehingga, Guntur Romli menduga video ucapan terima kasih dari Anies ke PKS atas diduetkannya dirinya dengan Sohibul hanyalah formalitas saja.

Baca juga: Sebut Peluang Anies Diduetkan dengan Kaesang Masih Ada, Pengamat: Itu Win-win Solution

"Formalitas saya kira (terkait ucapan terima kasih dari Anies). PKS nggak bisa pasang Anies-Sohibul Iman karena kursinya tidak cukup," katanya.

Baca juga: Euro 2024, Skenario Belanda lawan Rumania, Jalan Menuju ke Final Idaman

Baca juga: MotoGP Belanda 2024, Tinggal Tunggu Waktu Pramac Tinggalkan Ducati, Jadi Satelit Yamaha

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved