Breaking News

Medan Terkini

KESAKSIAN Ayah Doli Manurung Anaknya Kritis Usai Serang TNI : Cekcok di Tempat Dugem hingga Disiksa

Manurung, adalah orangtuanya dari salah satu pelaku pembacokan terhadap personel TNI AD dari Batalyon

|
Editor: Dedy Kurniawan
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
Edward Manurung, saat memberikan keterangan terkait anaknya dihajar oleh puluhan orang, pasca kejadian pembacokan prajurit TNI AD dari Batalyon 100/PS bernama Prada Defliadi, Rabu (7/8/2024). 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Edward Manurung, adalah orangtuanya dari salah satu pelaku pembacokan terhadap personel TNI AD dari Batalyon 100/PS bernama Prada Defliadi.


Kini, anaknya bernama Doli Hamonangan Manurung, telah ditahan di Rumah Tahan Polisi (RTP) Polrestabes Medan.

Baca juga: SOSOK Asraf, Calon Pengantin Kritis Tertembak Pemuda Tawuran, Alasan Pelaku Bikin Polisi Geram

Edward Manurung, saat memberikan keterangan terkait anaknya dihajar oleh puluhan orang, pasca kejadian pembacokan prajurit TNI AD dari Batalyon 100/PS bernama Prada Defliadi, Rabu (7/8/2024).
Edward Manurung, saat memberikan keterangan terkait anaknya dihajar oleh puluhan orang, pasca kejadian pembacokan prajurit TNI AD dari Batalyon 100/PS bernama Prada Defliadi, Rabu (7/8/2024). (TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH)


Doli sempat sekarat, setelah dianiaya oleh puluhan orang berambut cepak pasca kejadian pembacokan tersebut.

Edward menceritakan kronologis kejadian, pertikaian antara kelompok anaknya dan juga sejumlah prajurit TNI.

Kondisi Dolly Manurung, salah satu terduga pelaku pembacokan personel TNI AD berinisial Prada D, kondisinya babak belur setelah dianiaya oleh puluhan orang pasca kejadian.
Kondisi Dolly Manurung, salah satu terduga pelaku pembacokan personel TNI AD berinisial Prada D, kondisinya babak belur setelah dianiaya oleh puluhan orang pasca kejadian. (TRIBUN MEDAN/HO)

Menurut informasi yang didapatnya, keributan semula terjadi di sebuah tempat hiburan malam yang berbeda di kawasan Kecamatan Medan Barat, pada Minggu (4/8/2024) dinihari.

Baca juga: SOSOK Lansia Pengemis Tinggal di Rumah Mewah, Penghasilannya Capai Rp11 Juta, Anak Menunggu di Cafe

 

Baca juga: Sofyan Nasution dan Junaidi Parapat Masih Berusaha Cari Tiket Maju di Pilkada Deli Serdang


"Awalnya orang ini (kelompok anaknya) di tempat hiburan malam. Jumpa salah satu tentara, ada kawannya mengenalkan. Tapi saya kurang tahu percis," kata Edward kepada Tribun-medan, Rabu (7/8/2024).

Dikatakannya, saat itu anaknya ini melihat adanya keributan di dalam tempat hiburan malam tersebut.

Baca juga: Sofyan Nasution dan Junaidi Parapat Masih Berusaha Cari Tiket Maju di Pilkada Deli Serdang


"Waktu itu dia mau bayar bil, sudah dilihatnya ada keributan. Kawannya yang ribut sama TNI ini. Karena dia ketua, dialah yang dikenal orang. Dia dipukul dan sempat berantam, sempat jatuh juga terus dibawa pulang," sebutnya.

Baca juga: LINK Live Streaming Arsenal Vs Bayer Leverkusen Jam 00.00 WIB, Tonton di Sini Duel Pramusim via HP


Ia mengatakan, setibanya di rumah kondisi anaknya ini sudah dalam keadaan mabuk.

"Doli sudah mabuk. Dia pulang ke rumah, tidurlah dia dan melihat sudah ada luka berdarah-darah. Berobatlah dia naik becak ke klinik dan sempat beli sarapan mamaknya," ujarnya.

Edward menjelaskan, karena melihat wajahnya anaknya yang bonyok, ibu Doli pun sempat menanyakan kondisi anaknya tersebut.

"Ditanya mamaknya, 'kenapa kau, berantam?', dia mengakuinya," ungkapnya.

Ia mengatakan, beberapa jam setengah itu puluhan orang langsung mendatangi rumahnya dan mendobrak pintu rumah hingga rusak.

Baca juga: Pemkab Langkat Data Ulang Pedagang di Pasar Tradisional Tanjung Pura, Kadis Perindag Bungkam


"Setelah itu mamaknya ini pergi, sekitar jam 10 pagi. Waktu pulang mamaknya ini melihat rumah sudah hancur, dihancuri segerombolan itu," ucapnya.

Baca juga: Aksi Bejat Bapak Kos Semarang Makan Belasan Kucing Oren, Dibunuh di Jalan Lalu Dikubur dan Dimasak

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved