Breaking News

Polres Simalungun

Tim INAFIS Polres Simalungun Lakukan Olah TKP Penemuan Mayat di Sungai Aek Boluk

Suasana di Huta IV Nagori Bayu Bagasan, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, berubah mencekam pada Jumat (1/11/2024), setelah penemuan jasad s

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Tim INAFIS Polres Simalungun melakukan olah TKP di lokasi penemuan mayat di Sungai Aek Boluk, Tanah Jawa, Simalungun, Jumat (1/11/2024). 

TRIBUN-MEDAN,COM, SIMALUNGUN-Suasana di Huta IV Nagori Bayu Bagasan, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, berubah mencekam pada Jumat (1/11/2024), setelah penemuan jasad seorang pria di tepi Sungai Aek Boluk. 

Tim INAFIS Polres Simalungun segera bergerak cepat ke lokasi setelah mendapat laporan dari warga setempat sekitar pukul 14.00 WIB.

Korban diidentifikasi sebagai Sahat Sinaga, 55 tahun, seorang petani asal Nagori Jawa Tongah II. Keadaan korban yang ditemukan tanpa busana dan dalam tahap awal pembusukan membuat temuan ini mengejutkan banyak pihak.

"Begitu menerima laporan, kami langsung mengutus tim dari Polsek Tanah Jawa yang dipimpin oleh IPTU J. Situmorang dan IPDA PH. Sidauruk," ungkap AKP Verry Purba, Kasi Humas Polres Simalungun.

Tim INAFIS Polres Simalungun, yang terkenal akan ketelitian dan profesionalismenya, tiba di tempat kejadian dan memulai penyelidikan menyeluruh.

Olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan secara sistematis untuk mengumpulkan bukti dan memahami kronologi kejadian.

Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa korban mengalami mati lemas akibat tenggelam, dengan luka robek dan lecet yang diperkirakan terjadi setelah kematian.

Berdasarkan permintaan keluarga, autopsi lebih lanjut tidak dilakukan.

"Pihak keluarga telah meminta agar tidak dilakukan autopsi, dan kami menghormati keputusan tersebut," tambah AKP Verry.

Langkah Polri yang mengedepankan pendekatan humanis ini mendapat apresiasi dari warga sekitar. Proses ini juga melibatkan saksi mata, Slamet Siallagan dan Susanto Siallagan, petani setempat yang pertama kali menemukan mayat tersebut.

Penanganan kasus ini melibatkan berbagai pihak, termasuk tim medis dari RSUD Djasamen Saragih P. Siantar yang dipimpin oleh dr. Reinhard J.D Hutahaean.

Meskipun tanpa autopsi, tim medis memastikan bahwa semua prosedur dokumentasi medis terpenuhi dengan baik, guna menjawab kebutuhan data forensik.

Kehadiran dan tindakan cepat Polres Simalungun ini mencerminkan komitmen Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban dengan tindakan profesional dan empati.

"Kami berkomitmen untuk melayani masyarakat dengan cara yang profesional dan humanis," tutup AKP Verry, menegaskan pentingnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

Dengan kerja sama yang solid antara kepolisian dan masyarakat, kasus ini menunjukkan bagaimana Polri tidak hanya menjalankan tugas penegakan hukum, tetapi juga membangun hubungan harmonis dan saling percaya dengan warga yang dilayani.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved