Berita Nasional

Ternak Mulyono Memang Begitu, Balasan Anak Buah Soenarko ke Silfester Matutina, Bahas Soal Makar

Salah satu staf Soenarko, Kolonel TNI (Purn), Sri Radjasa Chandra tidak terima Silfester Matutina yang menyerang eks Danjen Kopassus itu.

Kompas.com/Kristian Erdianto dan Kompas.com/Rahel
SILFESTER SERANG SOENARKO - Staf Mayjen TNI (Purn) Soenarko, Kolonel TNI (Purn) Sri Radjasa Chandra menyerang balik Silfester Matutina yang menghina Soenarko. Menurutnya, Silfester hanya lah ternak Mulyono alias Jokowi. 

Namun, Sri Radjasa mencoba menahan amarah para prajurit. 

Ia mengatakan Silfester bukan lawan sebanding eks petinggi Kopassus tersebut. 

"Sejak Silfester itu membuat video yang sangat mencederai perasaan kemudian prajurit banyak yang menghubungi saya, marah, mungkin ratusan lah. Tapi saya bilang (ke mereka), 'kita enggak perlu marah dan itu bukan kelas kita. Coba nanti kita akan buat satu dialog untuk menjelaskan duduk perkara ini'," ujar Sri Radja.

Sri Radja mengatakan jika amarah para prajurit tidak diredam, maka kemungkinan besar kegaduhan akan terjadi. 

"Hampir-hampir mereka mau membuat kegaduhan, anggota-anggota ini," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Relawan Jokowi, Silfester Matutina belakangan menyerang eks Danjen Kopassus, Mayjen Purn TNI, Soernarko. 

Video Silfester yang menyerang sang mantan jenderal TNI itu pun viral di media sosial. 

Dalam video yang beredar, Silfester tampak menyinggung nama Soenarko

"Hei kumis tebal (Soenarko), kau pikir kita takut sama kau," kata Silfester seperti dikutip dari video yang diunggah Mosato TV pada Minggu (6/7/2025). '

Silfester mengatakan bahwa Soenarko pernah tertangkap karena kasus makar. 

"Kau ini dulu ditangkap karena kasus makar. Bawa senjata, ya Soenarko ini. Soenarko sama Suharto (Letjen Mar Purn)  kamu yang menggeruduk KPU. Kita enggak takut sama kalian sama sekali loh," katanya. 

Silfester pun tak takut dengan upaya 300 purnawirawan TNI yang hendak memakzulkan Wapres Gibran. 

"Kalian jangan coba-coba mau adu domba bangsa ini. Kita ini punya hak yang sama. Kalian tuh hanya 300 orang ya, dibanding 96 juta pemilih Prabowo-Gibran. Dan kalian itu tidak sampai 1 TPS. Suara kalian tuh enggak sampai 1 TPS," katanya. 

Ia pun mengungkit jasa Luhut Binsar Pandjaitan yang membebaskan kasus makar yang pernah dilakukan Soenarko

Soenarko diduga melanggar perkara terhadap keamanan negara atau makar terkait aksi pengepungan KPU pada 22 Mei yang videonya tersebar di media sosial.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved