Berita Viral

AKHIRNYA KPK Mulai Selidiki Dugaan Mark-Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, Ini Penjelasan Jokowi

KPK telah memulai penyelidikan terkait dugaan penggelembungan anggaran atau mark-up dalam proyek strategis nasional Kereta Cepat Whoosh

|
Editor: AbdiTumanggor
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memulai penyelidikan terkait dugaan penggelembungan anggaran atau mark-up dalam proyek strategis nasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Potret Kereta cepat Whoosh tiba di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (27/12/2024). ( Tribun Jabar/Gani Kurniawan) 

Sementara, upaya negosiasi utang dan restrukturisasi yang sedang dilakukan diharapkan dapat meringankan beban keuangan dan memastikan kelangsungan operasional proyek.

Poin-Poin Penting Penyelidikan Dugaan Mark-Up Proyek Whoosh

1. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memulai penyelidikan terkait dugaan penggelembungan anggaran (mark up) dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).

2. Penyelidikan ini dikonfirmasi oleh Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, namun belum ada rincian kapan dimulai.

3. Mantan Menkopolhukam Mahfud MD menolak melapor resmi ke KPK karena menganggap KPK sudah mengetahui informasi tersebut, namun siap memberikan keterangan jika dipanggil.

4. Dugaan mark-up biaya pembangunan per kilometer yang disampaikan Mahfud menunjukkan biaya di Indonesia tiga kali lipat dibandingkan di Cina.

5. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan proyek Whoosh adalah investasi sosial, bukan untuk keuntungan finansial, dengan tujuan mengurangi kemacetan dan dampak negatifnya.

6. Jokowi dan Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan sepakat bahwa transportasi publik tidak menguntungkan secara finansial dan memerlukan subsidi pemerintah yang terukur.

7. Utang proyek Whoosh mencapai Rp116 triliun, sebagian besar berasal dari pinjaman China Development Bank (CDB) dengan bunga tetap selama 40 tahun.

8. Terjadi pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar 1,2 miliar dolar AS yang menyebabkan penarikan utang tambahan dengan bunga lebih tinggi.

9. Mahfud MD menyoroti berbagai isu proyek, termasuk pengalihan kontrak, pemecatan pejabat, dugaan korupsi, dan perlunya penyelesaian hukum.

10. Kontrak dengan China dianggap sangat ketat dan mengutamakan kerahasiaan serta kepentingan nasional China.

11. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan Danantara sedang mencari opsi terbaik untuk penyelesaian utang, termasuk negosiasi dengan pihak China.

12. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tidak akan ikut campur dalam restrukturisasi utang karena proyek bersifat business to business (B2B).

13. COO Danantara, Dony Oskaria, menyatakan Whoosh sudah memberikan manfaat operasional dengan kapasitas angkut hingga 30 ribu penumpang per hari.

14. Negosiasi utang mencakup jangka waktu pinjaman, suku bunga, dan mata uang pembayaran.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved