Polemik Utang Whoosh
Bocoran AHY Usai Datangi Istana soal Utang Kereta Cepat ke China, Noorsy Malah Bilang Jebakan Utang
Babak baru persoalan utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh yang jadi sorotan
Noorsy menuturkan apabila situasi politik di Indonesia mengalami guncangan dan mengakibatkan tidak bisa membayar utang, maka China tidak mau tahu terkait hal tersebut.
Bahkan, sambungnya, China bisa semakin 'memasukan' Indonesia dalam jebakan utang terkait Whoosh dengan meminta syarat lain berupa jaminan dan membuat Indonesia semakin bergantung dengan Negara Tirai Bambu itu.
"Restrukturisasi itu cuma menyelesaikan tanggung jawab keuangan. Itu yang disebut debt trap atau jebakan utang. Andai kata terjadi suatu (guncangan) politik (di Indonesia), bukankah China akan (tetap) menuntut pembayaran?"
"Ketika menuntut pembayaran dan an sich pada core services-nya tidak mampu membayar, apa yang dilakukan? Kan dia (China) tetap meminta jaminan karena sudah ada APBN (untuk membayar utang Whoosh), ada jaminan negara," katanya dalam program On Focus di YouTube Tribunnews, dikutip pada Kamis (30/10/2025).
Diselidiki KPK
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bobby Rasyidin merespon soal langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelidiki proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.
Pihaknya kata Bobby mendukung langkah tersebut.
"Yang jelas PT Kereta Cepat Indonesia-China sangat patuh dan taat kepada hukum dan kami sangat mendukung permintaan-permintaan data dan kesaksian KPK," kata Bobby di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/3/2025).
Bobby mengatakan dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto dibahas mengenai perbaikan layanan di KAI, mulai dari aspek keamanan dan kenyamanan.
Termasuk juga kata dia soal restrukturisasi utang.
"Tapi beliau (Presiden) menyinggung sedikit untuk segera dibicarakan soal kereta cepat," katanya.
Hanya saja, terkait restrukturisasi tersebut tidak dijelaskan secara rinci.
Yang pasti menurutnya masalah utang kereta cepat tersebut akan diselesaikan antara pemerintah dan danantara.
"Sayang gak dijelaskan konteksnya. Tadi gak dibicarakan. Kami sudah koordinasi dengan Danantara sebagai holding dari KAI. Dibicarakan Danantara dengan pemerintah tentunya," pungkasnya.
Baca juga: 10 Orang yang Diciduk KPK, Ada Gubernur Riau, Kadis PUPR Dibawa ke Jakarta, Barang Bukti Uang Disita
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Sumber: tribunnews.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.