Breaking News

Berita Viral

KABAR Siswi SMP di Palembang Diculik Tak Benar, Kepsek Ungkap Fakta Sebenarnya, Singgung Niat Pindah

Polresta Palembang menyebutkan bahwa kabar siswi SMP inisial ES (13) diculik cuma rekayasa.

Sripoku.com/ Andi Wijaya
PINDAH SEKOLAH - Kepala Sekolah SMPN 30 Palembang Kamila Delima. Akhir Cerita Viral Siswi SMPN 30 Palembang Ngaku Nyaris Diculik, Ingin Pindah Sekolah Karena Bohong 

TRIBUN-MEDAN.com - Kabar penculikan siswi SMPN 30 Palembang ternyata tidak benar. Polresta Palembang menyebutkan bahwa kabar siswi SMP inisial ES (13) diculik cuma rekayasa. 

Kasus ini bermula dari ES dan orangtuanya berada di Ogan Ilir

Kepala Sekolah SMP Negeri 30 Palembang, Kamila, mengonfirmasi bahwa ES tidak masuk sekolah sejak hari Senin lalu dengan alasan sakit. 

"ES tidak masuk sekolah sejak Senin, informasinya karena sakit," kata Kamila saat dihubungi melalui telepon. 

Kamila menambahkan bahwa orang tua ES juga memberikan informasi bahwa ES berencana untuk pindah ke sekolah lain.

"Itulah informasi terakhir yang kami terima," ujarnya.

 Tak Ada Percobaan Penculikan

Sebelumnya, diberitakan bahwa ES menjadi korban percobaan penculikan yang terjadi saat ia dalam perjalanan menuju sekolah. 

Namun, Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono, mengungkapkan bahwa cerita tersebut tidak benar.

"Terkait hal tersebut, orang tua ES sudah melakukan klarifikasi dan permohonan maaf karena anaknya telah membuat berita yang tidak benar," jelas Harryo kepada media, Kamis (6/11/2025).

Baca juga: Profiling ASN di Pakpak Bharat, Bupati Franc Tumanggor: Mendorong Manajemen Talenta untuk Masa Depan

Baca juga: Kebut-kebutan di Jalanan, Pengendara Sepeda Motor Tabrak Dump Truck Rusak di Tengah Jalan Cemara

Harryo menjelaskan bahwa informasi yang disampaikan Elsah kepada gurunya akhirnya tersebar luas ke masyarakat Palembang dan diterima begitu saja.

"Berita ini akhirnya tersebar luas ke masyarakat dan ditelan mentah-mentah," tambah Harryo.

Lebih lanjut, Harryo menyampaikan bahwa sejak awal pihaknya sudah curiga dengan cerita yang berkembang.

"Kami dari awal sudah curiga, mulai dari rangkaian cerita yang ada, barang bukti di lapangan, dan keterangan saksi-saksi, hasilnya memang cerita itu tidak benar," ujar Harryo.
 
Dalam klarifikasinya, Harryo menyebutkan bahwa memang benar ES hendak pergi ke sekolah.

Namun, di tengah jalan, ES disapa oleh seseorang yang tidak dikenalnya.

"Namun sapaan tersebut bukan merupakan bentuk ancaman. Karena panik, ES kemudian pulang ke rumah, namun akhirnya memutuskan untuk pergi ke sekolah lagi," kata Harryo.

Kasus ini menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tidak terburu-buru mempercayai informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.

"Ini menjadi edukasi agar masyarakat tidak latah menerima kebenaran atas informasi yang terjadi," tutup Harryo.

(*/tribun-medan.com)

Artikel sudah tayang di tribun-sumsel

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved