Berita Viral

SOSOK Irene Sokoy Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak 4 RS Alasan Ruang Penuh, Tinggalkan 2 Anak

Sosok Irene Sokoy ibu hamil yang meninggal setelah ditolak empat kali di rumah sakit menuai perhatian warganet. 

KOMPAS.com/FINDI RAKMENI
MAKAM IBU HAMIL - Abraham Kabey dan kedua cucu (anak Irene Sokoy) saat berdiri di makam Irene Sokoy, ibu hamil yang meninggal bersama bayinya usai diduga ditolak 4 rumah sakit saat hendak melahirkan. 

Selain itu, dokter spesialis anestesi juga tidak berada di RS Dian Harapan. Hal ini membuat Irene kembali harus melakukan perjalanan di mana kali ini menuju ke RSUD Abepura.

Lagi-lagi Irene tidak bisa segera ditangani lantaran ruang operasi di RSUD Abepura sedang direnovasi. Alhasil, pasien pun dibawa ke RS Bhayangkara.

Namun, ruang BPJS Kelas III di RS Bhayangkara juga dalam kondisi penuh dan hanya tersedia ruang VIP.

Keluarga Irene pun harus membayar uang muka sebesar Rp4 juta jika ingin dirawat di ruang VIP.

Maryen mengatakan karena keluarga Irene tidak memiliki uang tersebut, maka pasien kembali ditolak dan berujung dibawa ke RSUD Jayapura.

"Di satu sisi keluarga tidak bawa uang, sehingga petugas kami minta untuk dilakukan tindakan, tetapi karena tidak terima akhirnya pasien dibawa menuju ke rumah sakit RSUD Jayapura,” kata dia.

Belum sampai ke RSUD Jayapura, Irene mengalami kejang-kejang dan berujung ambulans yang membawanya putar balik ke RS Bhayangkara.

Nahas, dalam perjalanan, Irene menghembuskan nafas terakhirnya.

Selain pihak RS Yowari, tiga rumah sakit lainnya turut memberikan klarifikasi. Menurut pihak RSDH, pihaknya sudah menginformasikan ke petugas RSUD Yowari bahwa ruang NICU dan ruang kebidanan telah penuh.

Selain itu, dokter spesialis Obgyn juga kebetulan sedang cuti pada hari Irene akan melahirkan tersebut.

Sehingga, RS Dian Harapan menegaskan pihaknya tidak melakukan penolakan terhadap pasien dan telah seluruh prosedur sudah dijalankan.

Sementara pihak RS Bhayangkara menyebut RS Yowari tidak melalui Sistem Rujukan saat akan membawa Irene.

Alhasil, pihak RS Bhayangkara tidak memperoleh informasi riwayat penyakit pasien.

“Saat dibawa ke RS Bhayangkara kami langsung melakukan pemeriksaan dan pasien Irene Sokoy termasuk dalam pasien BPJS PBI,” jelas Direktur RS Bhayangkara, AKBP dr Romy Sebastian.

Romy menegaskan rumah sakit tidak menolak pasien, namun ruang kelas III penuh dan yang tersedia hanya kamar VIP. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved