Berita Viral

SOSOK Irene Sokoy Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak 4 RS Alasan Ruang Penuh, Tinggalkan 2 Anak

Sosok Irene Sokoy ibu hamil yang meninggal setelah ditolak empat kali di rumah sakit menuai perhatian warganet. 

KOMPAS.com/FINDI RAKMENI
MAKAM IBU HAMIL - Abraham Kabey dan kedua cucu (anak Irene Sokoy) saat berdiri di makam Irene Sokoy, ibu hamil yang meninggal bersama bayinya usai diduga ditolak 4 rumah sakit saat hendak melahirkan. 

“Kami menawarkan pasien untuk sebagai pasien umum,” ujarnya.

2 Direktur Bakal Dicopot

Akibat kejadian tersebut, Gubernur Papua Matius D Fakhiri akan mengganti dua direktur rumah sakit daerah yang menolak ibu melahirkan, Irene Sokoy

Dua rumah sakit tersebut yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari dan RSUD Abepura. 

Sementara untuk dua rumah sakit lainnya yang juga menolak Irene hingga akhirnya meninggal dunia bersama bayi yang dikandungnya, yaitu Rumah Sakit Bhayangkara dan RS Dian Harapan, Matius akan berkoordinasi dengan para pimpinan rumah sakit.

"Saya pastikan bahwa rumah sakit yang di bawah pemerintah, minggu depan akan saya copot semua direkturnya. Untuk rumah sakit lainnya, kita akan koordinasi untuk evaluasi terhadap direkturnya," ujar Fakhiri saat diwawancarai usai bertemu keluarga Irene di Kampung Hobong, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura pada Jumat (21/11/2025) malam.

Usai mengetahui kejadian itu, Fakhiri mendatangi keluarga almarhumah Irene di Kampung Hobong pada Jumat malam.

Dalam kunjungan itu, Gubernur Fakhiri mendengarkan perjuangan keluarga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan agar melahirkan normal.

Namun, alih-alih mendapat pelayanan kesehatan yang maksimal, Irene justru ditolak oleh empat rumah sakit di Jayapura. Di hadapan keluarga, Gubernur Fakhiri menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Irene karena buruknya pelayanan kesehatan rumah sakit.

"Saya baru mau memulai, tetapi Tuhan sudah memberikan satu contoh kebobrokoan pelayanan kesehatan di provinsi di Papua. Saya mohon maaf dan turut berduka yang mendalam atas kejadian dan kebodohan jajaran pemerintah mulai dari atas sampai ke tingkat bawah. Ini kebodohan yang luar biasa yang dilakukan oleh pemerintah," tegas Fakhiri. 

Fakhiri berjanji segera melakukan evaluasi terhadap pelayanan kesehatan di Papua. 

Selain itu, purnawirawan polisi itu juga mengatakan akan mengganti peralatan medis yang rusak karena diabaikan oleh para direktur. 

"Hal ini sudah saya minta langsung ke Menteri Kesehatan untuk memperbaiki pelayanan kesehatan di RS yang ada di Provinsi Papua. Saya yakin ada sekat-sekat yang merusak pelayanan di rumah sakit, Saya pastikan akan memperbaiki ini," ujarnya. 

Fakhri mengatakan, kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah untuk menghadirkan pelayanan kesehatan yang prima bagi masyarakat. 

Dia akan memanggil semua rumah sakit pemerintah dan swasta dalam rangka menyatukan visi misi dalam melayani kesehatan di Provinsi Papua. 

"Saya sudah berulang kali sampaikan, layani dulu pasien baru urusan yang lain. Hal ini akan saya sampaikan ulang ke seluruh direktur RS dan kepala dinas kesehatan yang ada," katanya. 

"Sebagai gubernur, tentunya saya tidak perlu takut dan tidak perlu malu untuk menyampaikan permohonan maaf. Ini pembelajaran yang sangat berharga kepada kami pemerintah," tuturnya.

(*/tribun-medan.com)

Artikel sudah tayang di tribun-sumsel

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved