Breaking News

Berita Nasional

Fakta-fakta Konflik PBNU, Gus Yahya Pernah Bertemu Netanyahu, Mengaku Datang Demi Palestina

Gus Yahya dituduh berafiliasi dengan dukungan terhadap Zionisme dengan mengundang Peter Berkowitz ke Indonesia sebagai narasumber.

|
Kolase Tribun Medan
KONFLIK PBNU - Ketum PBNU Gus Yahya menjadi sorotan usai mengundang Peter Berkowitz ke Indonesia. Ia pernah mengaku bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. 

Diketahui, petisi desakan ini muncul hanya hampir 1,5 tahun setelah Gus Yahya ditunjuk sebagai Ketua MWA UI.

Gus Yahya sendiri terpilih sebagai Ketua MWA UI Periode 2024-2029 pada Rabu, 24 April 2024.

Bantah pemakzulan

TIDAK MUNDUR- KH Yahya Cholil Staquf menegaskan dirinya tidak akan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PBNU meskipun banyak desakan yang muncul ke publik.
TIDAK MUNDUR- KH Yahya Cholil Staquf menegaskan dirinya tidak akan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PBNU meskipun banyak desakan yang muncul ke publik. (Instagram @yahyacholilstaquf)

Katib Aam PBNU, KH Akhmad Said Asrori, menegaskan tidak ada proses pemakzulan maupun desakan pengunduran diri terhadap Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

Hal tersebut ia sampaikan seusai silaturahmi para kiai dan alim ulama di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (24/11/2025).

"Tidak ada pemakzulan, tidak ada pengunduran diri, semua sepakat begitu. Semua gembleng 100 persen ini," kata Said dalam jumpa pers. 

Said menuturkan, seluruh kiai dan alim ulama sepakat bahwa kepengurusan PBNU tetap berjalan hingga akhir masa jabatan. 

"Sepakat kepengurusan PBNU harus selesai sampai satu periode yang Muktamarnya kurang lebih satu tahun lagi," ujarnya. 

Said mengajak seluruh pihak di lingkungan PBNU untuk menjaga kekhidmatan organisasi dengan memperbanyak tafakur dan mujahadah.

Upaya itu, menurut dia, penting demi kebaikan bersama, termasuk bagi warga NU dan masyarakat Indonesia.

"Bersama-sama bertafakur, bermujahadah, selalu memohon pertolongan demi kebaikan semuanya di antara kita semua. Itu yang paling pokok," tegasnya. 

Oleh karena itu, ia menambahkan bahwa tidak ada bentuk paksaan pengunduran diri kepada siapa pun dalam jajaran PBNU.

"Jadi sekali lagi, tidak ada pengunduran dan tidak ada pemaksaan pengunduran diri. Tidak ada. Ini sekali lagi saya tegaskan, tidak ada. Semua harus, semuanya pengurusan harian PBNU mulai Rais Aam sampai jajaran, Ketua Umum dan jajaran sempurna sampai Muktamar yang akan datang," ungkap Said.

Pernah Bertemu Netanyahu

Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, mengaku pernah bertemu Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved