Sumut Terkini

Jeritan Petani untuk Presiden Prabowo: Ketika Lahan Dikuasai Oknum di Balik Program Ketahanan Pangan

Di tengah semangat pemerintah mendorong program ketahanan pangan, suara pilu datang dari Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

|
Penulis: Alija Magribi | Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
TRAKTOR milik vendor menggusur tanaman ubi dan sayur-sayuran milik warga petani di lahan eks Goodyear, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu. Penggusuran ini dilakukan dengan dalih mendukung program ketahanan pangan Polri dengan mengganti tanaman menjadi jagung. Meski sempat diprotes warga, lahan seluas 40 hektar kini dikelola oleh kelompok tani baru, bukan Kelompok Tani Makmur Jaya yang telah mengelola sejak 2018. 

- Terjadi konflik fisik di lapangan, termasuk ancaman terhadap Irma dan petani lainnya.

- Irma dipanggil oleh Kejaksaan atas dugaan korupsi, namun tidak terbukti.

- Jaksa menyarankan mediasi dengan Pemkab, namun tidak terlaksana.

- Muncul bangunan dan bisnis di lahan, diduga tanpa kontrak resmi dan melanggar isi SK.

Tahun 2025: 

- Setelah ketahanan pangan Polri, TNI juga berencana menguasai sebagian lahan tersebut untuk alasan yang sama yaitu program ketahanan pangan. Hal itu disampaikan Sekda Simalungun yang baru dilantik, Mixnon Andreas Simamora. 

- Irma pun kembali menyuarakan jeritan petani, menuntut kejelasan dan keadilan. 

- Ia menyampaikan akan memviralkan kasus ini jika tidak ada penyelesaian dari Pemkab dan Sekda. 

- Menyoroti bahwa program ketahanan pangan seharusnya tidak menggusur petani sah.

(Alj/Tribun-medan.com)

Baca juga: Polri Dukung Ketahanan Pangan di Tapian Dolok, Aiptu Bambang Bersama Kelompok Tani Makmur Jaya

Baca juga: Pemkab Simalungun Diminta Tak Diam, Kelompok Tani Makmur Jaya Nyaris Dibacok Penggarap Ilegal

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved