Anak dan Cucu Wasito Hanyut Terseret Banjir yang Menerjang Desa Mosa Palang Tapsel 

Putri bungsu Wasito, Cindi (11 tahun), serta cucunya Esta (2 bulan), belum berhasil ditemukan. Kedua bocah malang itu diketahui terseret air

Penulis: Tulus IT |
Tribun Medan / Nanda F. Batubara
Warga saat mencari keberadaan dua bocah perempuan yang hanyut diterjang banjir di Desa Mosa Palang, Angkola Selatan, Tapanuli Selatan, Kamis (27/11/2018) malam. 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Nanda F. Batubara

TRIBUN-MEDAN.com, TAPANULI SELATAN - Banjir menerjang Desa Mosa Palang, Angkola Selatan, Tapanuli Selatan, Kamis (27/11/2018) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Desa ini diketahui berada tak jauh dari aliran Sungai Aek Sikalang yang meluap akibat intensitas hujan tinggi sejak beberapa jam sebelum bencana terjadi.

Banjir mengakibatkan satu unit rumah milik warga bernama Wasito (56 tahun) hancur. Rumah Wasito diketahui berada tak jauh dari tepi sungai tersebut.

Tak hanya rumah, dua anggota keluarga Wasito juga masih hilang belum ditemukan.

Hingga laporan ini diturunkan, putri bungsu Wasito, Cindi (11 tahun), serta cucunya Esta (2 bulan), belum berhasil ditemukan. Kedua bocah malang itu diketahui terseret air yang meluap masuk ke dalam rumah Wasito.

Sementara dua anggota keluarga Wasito lainnya, yakni sang istri Erniati (56 tahun) dan menantunya, Putri (26), saat ini sudah diboyong ke RSUD Padangsidimpuan untuk dirawat secara intensif.

Pensiunan TNI Tewas Berlumuran Darah, Polisi Temukan 3 Parang dan Kotak Infaq yang Sudah Kosong

Perjuangan Driver Ojol Sumbang Dana Kampanye Prabowo Sandi Tuai Pujian

Wasito menceritakan, awalnya terjadi hujan lebat sejak sore hari. Ketika air sungai dirasa sudah mau meluap, Wasito mengajak anggota keluarganya untuk mengungsi dari rumah. Saat itu ia bersama Erniati (istri), Cindi (putri bungsu), Putri (menantu) dan Esta (cucu).

Namun saat hendak mengungsi, luapan air semakin tinggi. Wasito pun kewalahan terbawa air. Saat itulah Cindi dan Esta terlepas dari jangkauannya.

Sebagai Pelindung dan Pengayom Masyarakat Polisi Diminta Berikan Akses Jalan untuk Nenek Hilderia

Lestarikan Kebudayaan Lokal, Pemkab Pakpak Bharat Gelar Festival Budaya Pakpak

"Saya sempat gendong Esta dan pegangi Cindi. Tapi air sudah tinggi sampai kami terbawa ke bawah tangga," ujar Wasito di RSUD Padangsidimpuan, Jumat (30/11/2018).

Wasito pasrah dengan kondisi anak bungsu serta cucunya yang kini belum berhasil ditemukan.

"Saya berdoa semoga anak-anak itu bisa ditemukan dan kami berkumpul kembali," ujar Wasito dengan raut wajah penuh cemas.

KPK Intai Gerak-gerik ASN di Sumut setelah Dinobatkan sebagai Pemilik Terpidana Korupsi Terbanyak

Hati-hati Makan Bakso Tusuk saat Berkendara Kalau Tidak Mau Bernasib Sama dengan Bocah Ini

Di RUSD Padangsidimpuan, Wasito bersama istri dan menantunya terlihat mengalami luka-luka pada bagian kaki. Menurut Wasito, banjir itu turut serta membawa gendongan kayu serta pasir yang melukai tubuh mereka.

Amatan Tribun Medan, air Sungai Aek Sikalang sudah mulai surut. Petugas dari BPPB serta aparat kepolisian juga terlihat di lokasi.

Gubernur Sumut Tak Puas Kinerja ASN, Musa Rajekshah Tunggu Waktu Evaluasi Pimpinan OPD

Sempat Tunda Kuliah 3 Tahun karena Orangtua Bangkrut, Indri Bayar dengan Predikat Summa Cum Laude

Bersama warga, mereka mencari keberadaan dua bocah yang masih belum ditemukan tersebut. Warga dan petugas juga membersihkan puing-puing rumah Wasito yang hancur diterjang banjir.

(nan/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved