Bisnis di Masa Covid 19

Diduga Cari Untung dari Covid-19, RSUD Amri Tambunan Patok Tarif Berbayar untuk Layanan Covid

RSUD Amri Tambunan diduga cari untung dari situasi Covid-19 seperti sekarang ini dengan mematok tarif berbayar layanan Covid

Editor: Array A Argus
HO / Tribun Medan
Pengendara mobil masuk ke area RSUD Amri Tambunan yang saat ini mulai menerapkan biaya berbayar untuk pelayanan Covid-19 Kamis, (10/2/2022). 

"Payung hukumnya SK Direktur yang menyesuaikan dengan pedoman dari Kemenkes. Ini inovasi kami, karenakan rumah sakit ini juga rumah sakit BLUD (Badan Layanan Umum Daerah).

Walaupun layanan Telemedicine Kemenkes ada dari Pedulilindungi dan gratis, kan masyarakat tinggal memilih," kata Sri, Kamis (10/2/2022).

Sri mengatakan, meski Puskesmas di Deliserdang juga sudah BLUD dan tidak melakukan tarif berbayar untuk orang yang menjalani isolasi di rumah, namun tetap saja ada pelayanan yang berbeda diberikan kepada pasien.

Ia menyebut, layanan konsultasi yang mereka tawarkan bisa langsung dengan dokter spesialis.

Baca juga: KEPALA BNN Deliserdang Baru Tahu Anggotanya Tidak Lakukan SOP Pemeriksaan Urine

Berbeda dengan Puskesmas yang hanya dokter umum.

Sri mengklaim, layanan ini dibuka karena sekarang banyak masyarakat yang mulai menjalani isolasi mandiri. 

"Kadangkan ada yang pengin dilayani sama dokter spesialis. Bisa dibilang ini layanan eksekutif kita. Telemedicine inikan tidak ditanggung BPJS, tapi untuk yang bukan covid pun bisa juga," katanya.

Ditanya soal tudingan bahwa layanan ini cuma akal-akalan untuk raup uang masyarakat dari bisnis pandemi Covid-19, Sri memberi jawaban diplomatis.

"Harus ngerti jugalah kami, inikan BLUD," kata Sri Rezeki. 

Baca juga: Pegawai Dishub Deliserdang Dipecat Karena Petugas BNN Diduga Asal Terbitkan Hasil Tes Urine

Walaupun saat ini mulai ada layanan berbayar, Sri Rezeki memastikan pihaknya tidak pernah membeda-bedakan status sosial untuk pasien yang terkena Covid-19 atau tidak.

Semuanya tetap dilayani dengan baik.

Beberapa hari disosialisasikan di media sosial, Sri mengklaim banyak warga yang tertarik.

"Mau dipakai atau nggak silahkan saja. Jika ada masyarakat mau silahkan," katanya.(tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved