Berita Viral

INI Penjelasan Kadispenad Soal 15 Anggota TNI Aniaya 7 Relawan Ganjar, Dipicu Suara Knalpot Brong

Kepala Dinas Penerangan (Kadispenad) Brigjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan kasus penganiayaan yang dilakukan anggota TNI Kompi Senapan B

|
HO
Kepala Dinas Penerangan (Kadispenad) Brigjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan kasus penganiayaan yang dilakukan anggota TNI Kompi Senapan B 

TRIBUN-MEDAN.com - Kepala Dinas Penerangan (Kadispenad) Brigjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan kasus penganiayaan yang dilakukan anggota TNI Kompi Senapan B, Yonif 408/SBH di Boyolali. 

Diketahui, 15 anggota TNI yang terlibat penganiayaan terhadap tujuh orang tengah diperiksa. 

Brigjen Kristomei mengatakan 7 orang mengalami luka-luka atas tindakan penganiayaan yang dilakukan anggota TNI

Adapun 7 orang  tersebut yakni, Slamet Andono (26), Arif Diva (20), Jaya Iqbal (22), Dimas Irfandi (22), Yanuar (22), Parjono (51), Lukman (19). 

Kronologi kejadian

Brigjen Kristomei mengatakan peristiwa tersebut terjadi secara spontanitas karena kesalahpahaman antara kedua belah pihak.

Bermula sekira pukul 11.00 WIB beberapa anggota Kompi B yang sedang bermain bola voli tiba-tiba mendengar suara bising rombongan sepeda motor knalpot brong yang digeber gasnya oleh pengendaranya saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali. 

Seketika itu beberapa anggota yang sedang bermain bola voli tersebut keluar gerbang dan menghentikan lalu menegur pengendara motor yang menggeber knalpotnya tersebut, sehingga terjadi cek-cok mulut dan berujung terjadinya tindak penganiayaan oleh oknum anggota.

Saat ini TNI AD, melalui Kodam IV/Diponegoro masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait kasus penganiayaan  yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum anggota TNI AD di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto telah memimpin serah terima jabatan (sertijab) tiga jabatan strategis TNI AD di Aula Jenderal Besar A.H. Nasution, Mabesad, Selasa (31/10/2023) .Tiga jabatan strategis itu antara lain Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Kepala Pusat Zeni TNI AD (Kapusziad), dan Kepala Dinas Pembinaan Mental TNI AD (Kadisbintalad). Kadispenad kini dijabat Brigjen Kristomei Sianturi (tengah). Dispenad
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto telah memimpin serah terima jabatan (sertijab) tiga jabatan strategis TNI AD di Aula Jenderal Besar A.H. Nasution, Mabesad, Selasa (31/10/2023) .Tiga jabatan strategis itu antara lain Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Kepala Pusat Zeni TNI AD (Kapusziad), dan Kepala Dinas Pembinaan Mental TNI AD (Kadisbintalad). Kadispenad kini dijabat Brigjen Kristomei Sianturi (tengah). Dispenad (Dispenad)

Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini  dan telah memerintahkan Danyonif Raider 408/Sbh dan  Denpom IV/4 Surakarta  untuk menahan 15 prajurit terduga kasus penganiayaan guna memeriksa, menyelidiki dan mendalami keterlibatan oknum prajurit tersebut serta melakukan proses hukum sesuai prosedur yang berlaku.

Kodam IV/Diponegoro juga telah berkoordinasi dengan para pihak terkait untuk membantu pengobatan terhadap para korban.

Komitmen Pimpinan TNI AD untuk menegakkan aturan hukum yang berlaku, oleh karenanya siapapun nanti oknum anggota yang terbukti bersalah dalam kasus penganiayaan tersebut, tentu akan diambil langkah dan tindakan tegas sesuai aturan hukum  dan perundang-undangan yang berlaku .

Di sisi lain, dihimpun Tribun, warga di sekitaran lokasi juga mengaku resah dengar banyaknya motor berknalpot brong.

Mereka juga mengaku terganggu dengan penggunaan kendaraan yang menggeber-geber selama melintas di jalan.

"Infonya ada kampanye Pak Ganjar. Jujur saya sebagai sesama pengguna kendaraan merasa terganggu,"ujar Agus, salah seorang pengendara motor.

Penjelasan Kodam IV/Diponegoro

Sebelumnya, Kodam IV/Diponegoro menyebut oknum prajurit TNI mengeroyok relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Boyolali, Jawa Tengah, karena kesalahpahaman. Pengeroyokan itu awalnya dipicu suara bising knalpot brong.

"Informasi sementara yang diterima, bahwa peristiwa tersebut terjadi secara spontanitas karena adanya kesalahpahaman di antara kedua belah pihak," kata Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Richard Harison dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/12/2023).

Richard menjelaskan peristiwa terjadi siang tadi di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh, Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali. Pada pukul 11.19 WIB, beberapa anggota Kompi B yang sedang bermain voli tiba-tiba mendengar suara bising rombongan sepeda motor knalpot brong yang oleh pengendaranya dimain-mainkan gasnya saat melintas.

"Seketika itu beberapa anggota yang sedang bermain bola voli tersebut keluar gerbang dan saat itu dilihatnya rombongan pengendara sepeda motor kenalpot brong sudah berlalu melintas di depan Markas Kompi B," ucap Richard.

"Beberapa saat kemudian, melintas lagi dua orang pengendara sepeda motor (knalpot brong) yang sedang memain-mainkan gas sepeda motornya, lalu dihentikan dan ditegur oleh anggota selanjutnya terjadi cekcok mulut hingga berujung terjadinya tindak penganiayaan oleh oknum anggota," tambahnya.

Richard menyebut anggota TNI itu awalnya hanya menegur agar kedua orang tersebut tertib berlalu lintas dengan tidak memain-mainkan gas motornya yang berknalpot brong, karena menimbulkan suara bising dan mengganggu orang-orang di sekitar jalan.

Baca juga: SUASANA Pasar Tradisional di Medan Ramai Jelang Pergantian Tahun, Ikan dan Daging Ayam Laris Manis

Baca juga: Viral Baliho Caleg Ambruk lalu Timpa Pengendara Motor, Korban Alami Luka dan Dilarikan ke Klinik

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved