Berita Viral

DANKOMAR Mayjen Mar Endi Supardi Jelaskan Penyebab dan Kronologi Kematian Lettu Laut Eko Damara

Sebelumnya, keluarga dari Eko menaruh kecurigaan atas tewasnya Eko lantaran terdapat dugaan bekas luka lebam dan sulutan api rokok di jenazah Eko.

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A
Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) Endi Supardi saat konferensi pers terkait kematian Lettu Laut Eko Damara (30), personel kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir, dari Markas Korps Marinir, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024). (KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Penyebab meninggalnya personel Satuan Tugas Mobile RI-PNG Batalion Infanteri 7 Marinir Letnan Satu (Lettu) Eko Damara (30) diungkap kesatuannya TNI AL.

Sebelumnya, pihak keluarga Lettu Eko Damara mencurigai kematian (Lettu) Eko Damara.

Bahkan keluarga, sempat mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo untuk meminta dilakukan otopsi dan penyelidikan atas kematian anggota keluarganya tersebut.

Selain Jokowi, keluarga Eko juga menyurati Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali.

Mereka mengirimkan surat lantaran kematian Eko ketika bertugas di Papua penuh kejanggalan.

Adapun Eko merupakan prajurit dari satuan Batalion Kesehatan 1 Marinir yang bermarkas di Jakarta.

Ia meninggal ketika bertugas di daerah konflik, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Paman Eko, Abdul Sattar Siahaan mengatakan, kejanggalan-kejanggalan yang mereka temukan memunculkan kecurigaan Eko mati dibunuh.

"Kami juga sudah pergi ke Jakarta dan melapor ke Puspom TNI dan POM TNI AL. Namun, kami diminta melapor dulu ke satuannya di Korps Marinir. Sudah ada dari Marinir menelepon kami dan menyebut akan dilakukan otopsi, tetapi hingga kini belum ada kejelasan," kata Sattar di Medan, Sumatera Utara, Rabu (15/5/2024), dikutip dari Kompas.id.

Keluarga dari Eko semakin  menaruh kecurigaan, lantaran terdapat dugaan bekas luka lebam dan sulutan api rokok di jenazah Eko.

"Kami diberitahu kalau Lettu Eko meninggal karena bunuh diri. Kami merasa hal ini sangat janggal karena TNI AL sangat cepat mengambil kesimpulan tanpa autopsi atau penyelidikan hukum," kata kakak kandung Eko, Dedi Pranajaya (39) di Medan, Sumatera Utara, Rabu (15/5/2024), dikutip dari Kompas.id.

Eko seharusnya sudah kembali ke satuan asalnya. Namun, pada 27 April 2024, keluarga menerima kabar tak enak yang menyebut Eko meninggal karena bunuh diri.

Selanjutnya, pihak keluarga menerima jenazah Eko di Medan pada 29 April 2024.

Sattar menyatakan, keluarga hanya ingin menuntut keadilan. Apalagi, Eko yang masih berstatus lajang merupakan sosok kebanggaan keluarga.

Eko menamatkan pendidikan tingginya dengan lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh, Aceh.

Foto almarhum perwira pertama TNI Angkatan Laut (AL) bernama Lettu Laut Kesehatan dr Eko Damara (31) ditemukan tewas di Poskotis Satgas Mobile, RI-PNG Yonif 7 Marinir, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada 27 April 2024 lalu. Keluarga menduga Eko dibunuh, bukan bunuh diri.
Foto almarhum perwira pertama TNI Angkatan Laut (AL) bernama Lettu Laut Kesehatan dr Eko Damara (31) ditemukan tewas di Poskotis Satgas Mobile, RI-PNG Yonif 7 Marinir, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada 27 April 2024 lalu. Keluarga menduga Eko dibunuh, bukan bunuh diri. (HO)

TNI AL: Korban Bunuh Diri

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved