Sumut Terkini

Cerita Guru TK di Deli serdang, Hadapi Tantangan Kerja Lewat Komunitas Belajar

Sebagai salah satu TK Penggerak di Deli Serdang, mereka bukan hanya mengajarkan anak usia dini sampai pintar, namun lebih daripada itu. s

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
HO
Guru TK di Deliserdang bentuk komunitas untuk saling berkomunikasi dalam menghadapi tantangan kerja. 

Namun sebagai sekolah penggerak, TK Salwa Abidah Anwar selalu ikhtiar menghelat pertemuan komunitas belajar minimal seminggu sekali. 

Di wadah tersebut para guru TK yang tergabung membahas tentang kurikulum, modul ajar, sampai dengan platform merdeka belajar. 

Guru-guru TK ini secara bersama-sama mengulik strategi bagaimana mereka bisa mewujudkan disiplin positif hingga diferensiasi dalam pembelajaran.

"Guru-guru di sini alhamdulillah mereka mau diajak kerja sama, jadi kita saling berbagi ilmu dan berkolaborasi menghadapi permasalahan secara terbuka. Tugas dari sekolah penggerak salah satunya mengampanyekan komunitas belajar kepada sekolah-sekolah lainnya," jelas Devika.

TK yang dipimpin oleh Devika ini telah bersumbangsih penuh khususnya dalam pengimbasan guru. Pengimbasan secara terminologi dapat diartikan sebagai upaya berbagi pengetahuan. 

"Dan TK Salwa Abidah Anwar mengirimkan pendidiknya sebagai narasumber ke sekolah yang lain dalam beberapa bulan sekali," lanjutnya.

Di samping sikap guru TK yang terkenal ekspresif lagi ceria, bukan berarti mereka sama sekali tidak pernah diterpa duka.

Gaji yang rendah seolah tidak sebanding dengan beban kerja yang mereka terima.
 
Lebih lanjut Kepala Sekolah TK Salwa Abidah Anwar berharap agar komunitas belajar mereka semakin solid dan menjalankan fungsinya dengan baik. Sebab, siswa akan menjadi pribadi yang baik jika gurunya juga baik.

"Kami tetap berkolaborasi dan menjalankan praktik dengan baik. Ketika komitmen di sekolah sudah bagus dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, maka kita punya misi untuk membaginya ke sekolah lain dan membentuk komunitas belajar yang solid dan aktif pula," pungkasnya.

Sementara itu Patma Wati selaku seorang guru TK di sekolah penggerak merasakan manfaat sebuah komunitas belajar ini. 

Menjadi guru yang bermanfaat dan bisa membetuk karakter anak dengan baik adalah tantangan terbesar.

"Tapi melalui komunitas ini kita bisa saling sharing dan merumuskan strategi. Manfaatnya banyak, lah. Terutama untuk meningkatkan kompetensi kami juga sebagai seorang guru," kata Patma.

Menghadapi anak-anak yang berbeda generasi dengannya menjadi tantangan tersendiri. Apalagi era disrupsi digital dapat mengubah pola hidup mereka secara masif.

"Untungnya program komunitas belajar ini terjadwal dan berkesinambungan. Kita seorang guru seolah punya wadah yang bisa menyelesaikan berbagai masalah mengajar," pungkasnya.

(cr26/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved