Berita Viral

NAFSUNYA Aipda Robig Zaenudin Tembak Pelajar, Sampai 4 Kali Letuskan Senjata Api, Propam Beber Fakta

Kabid Propam Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Aris Supriyono mengungkapkan fakta baru tentang Aipda Robig Zaenudin tembak siswa SMKN 4 Semarang

Editor: Juang Naibaho
istimewa
Anggota Satnarkoba Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin (baju kuning) ditahan usai tembak pelajar SMKN 4 Semarang hingga tewas. 

"Motif yang dilakukan oleh terduga pelanggar (Aipda Robiq) dikarenakan pada saat perjalanan pulang mendapat satu kendaraan yang memakan jalannya terduga pelanggar, jadi kena pepet," kata Aris.

Saat itu, Aris menyatakan bahwa pelaku sempat mengejar korban yang kabur ke dalam gang.

Namun saat itu pelaku menunggu sampai korban balik kembali ke titik semula.

Tak lama kemudian korban kembali ke titik semula yang menjadi tempat terjadinya saling pepet. Saat itu lah pelaku melakukan penembakan kepada korban.

"Akhirnya terduga pelanggar menunggu tiga orang ini putar balik, kurang lebih seperti itu dan terjadilah penembakan," jelasnya.
 
Dituduh Gangster dan Tawuran

Usai insiden penembakan itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar awalnya menyebut para korban terlibat tawuran. Dia juga menuding Gamma sebagai anggota gangster.

Dalam insiden ini, tiga siswa menjadi korban, yaitu Gamma, S (16), dan A (17). Nyawa S dan A masih bisa tertolong. Keduanya mengalami luka-luka.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar saat prarekonstruksi di sekitar Jalan Perumahan Paramount, Semarang Barat, Kota Semarang, Selasa (26/11/2024)
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar saat prarekonstruksi di sekitar Jalan Perumahan Paramount, Semarang Barat, Kota Semarang, Selasa (26/11/2024) (Kolase/Tribunjateng)

Irwan menyebut saat itu personelnya sedang menangani dua gangster yang hendak baku hantam.

"(Sebanyak) 12 anak-anak yang terlibat, empat di antaranya kita sudah tetapkan sebagai tersangka. Mereka dari dua kelompok yang berbeda, Geng Seroja dan Geng Tanggul Pojok."

"Korban ini dari Geng Tanggul Pojok yang saat kedua kelompok gangster ini melakukan tawuran, kemudian muncul anggota polisi. Lalu dilakukan upaya untuk melerai, ternyata anggota polisi dilakukan penyerangan sehingga dilakukan tindakan tegas," ungkap Kompol Irwan.

Pernyataan Kapolres soal tawuran yang jadi pemicu penembakan tersebut belakangan dibantah oleh satpam komplek perumahan setempat. Satpam perumahan membantah ada tawuran di dekat tempat kejadian perkara (TKP).

Pihak sekolah juga meragukan tuduhan gangster tersebut. Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 4, Agus Riswantini, menegaskan, Gamma dikenal sebagai siswa yang baik berprestasi. Tidak ada catatan buruk dalam perilakunya sehari-hari.

Gamma adalah anggota Paskibraka SMKN 4 dan telah mengikuti berbagai kompetisi, termasuk memenangkan juara 3 di ajang Porsimaptar Oktober 2024 lalu.

"Di sekolah, mereka anak-anak baik, giat latihan Paskibraka, dan tidak pernah ada masalah akademis maupun pelanggaran," ujar Agus, dikutip dari TribunJateng.com.

Keluarga Gamma Diminta Ikhlas

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved