Sambungan telepon itu diterimanya pada Sabtu (12/8/2023).
Fauziah sempat mendengar suara pelaku dalam sambungan telepon itu.
"Dia bilang, kalau sayang anak, kirim duit Rp 50 juta. Saya bilang, iya saya kirim. Jangan dipukul anak saya,” ucapnya, dilansir dari Kompas.com.
Pelaku mengancam akan membunuh dan membuang mayat anaknya ke sungai jika uang tidak dikirim.
Pada Rabu (23/8/2023), Imam ditemukan tidak bernyawa di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Mayatnya tergeletak di dalam sebuah kali.
Keesokan harinya, Fauziah melihat jenazah anaknya di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Jenazah Imam kemudian diserahkan ke keluarga oleh Kodam Jayakarta untuk diberangkatkan ke Aceh dan dimakamkan di dekat rumahnya.
(*/TRIBUN-MEDAN.COM)
Baca juga: Danpomdam Jaya Tetapkan Tiga Oknum TNI Tersangka Kasus Penculikan dan Pembunuhan Warga Aceh
Baca juga: Panglima TNI Murka Dengar Paspampres Aniaya Pria Aceh hingga Tewas, Instruksikan Dihukum Mati
Baca juga: SOSOK Praka Riswandi Manik, Oknum Paspampres Aniaya Warga Aceh sampai Tewas, Terancam Hukuman Berat!
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News