Berita Viral
MOMEN Listyo Sigit Prabowo Naikkan Pangkat 27 Jenderal Menjelang Pencopotannya dari Kapolri
Listyo Sigit Prabowo menaikkan pangkat 27 perwira tinggi (pati) Polri menjadi satu tingkat lebih tinggi menejelang dirinya dicopot dari Kapolri
TRIBUN-MEDAN.COM - Di tengah gelombang demonstrasi dan tuntutan publik yang mengguncang Indonesia baru-baru ini, sorotan kini tertuju pada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Isu pergantian pucuk pimpinan Polri mengemuka setelah berbagai desakan dari aktivis, akademisi, dan masyarakat sipil menyuarakan ketidakpuasan terhadap kinerja kepolisian.
Upacara kenaikan pangkat 27 perwira tinggi Polri yang digelar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (12/9/2025), menjadi momen penting di tengah dinamika tersebut.
Dua nama mencuat, yaitu Komjen Karyoto dan Komjen Suyudi Ario Seto, yang baru saja naik pangkat dari Irjen ke Komjen.
Kenaikan pangkat ini disebut sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kinerja mereka.
Namun, di balik seremoni tersebut, tuntutan massa terus bergema.
Aktivis reformasi 1998, Ubedilah Badrun, menyarankan Kapolri untuk mundur sebagai bentuk etika politik.
Desakan ini muncul setelah insiden tragis yang menewaskan driver ojek online Affan Kurniawan, dilindas kendaraan taktis Brimob saat demonstrasi akhir Agustus 2025.
"Daripada diberhentikan, lebih terhormat mundur. Kalau punya etik politik," ujar Ubed dalam kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP.
Kapolri merespons santai, menyebut bahwa keputusan mundur adalah hak prerogatif presiden.
Di sisi lain, pengamat politik dan militer Selamat Ginting memprediksi pergantian Kapolri akan terjadi pada Oktober 2025 ini.
Ia menyebut citra Listyo Sigit yang lekat sebagai loyalis Jokowi menjadi alasan logis di balik pergantian tersebut.
"Menurut saya Oktober ini Listyo Sigit insyaallah diganti. Karena situasinya juga, begini logikanya, Listyo ini sudah hampir 5 tahun, lebih dari 4,5 tahun tidak logis," ujar Ginting.
Kabar Istana mengirim surat ke DPR terkait pergantian Kapolri semakin memperkuat spekulasi.
Dua nama berpangkat Komjen disebut telah diajukan, salah satunya baru naik pangkat.
Presiden Prabowo Subianto, dalam keterangan pers di Istana Merdeka, menegaskan komitmennya untuk mendengar aspirasi rakyat.
Ia meminta DPR membuka ruang dialog dengan tokoh masyarakat dan mahasiswa.
"Silakan sampaikan aspirasi yang murni dan tuntutan dengan baik dan dengan damai. Kami pastikan akan didengar, akan dicatat, dan akan kita tindaklanjuti," ujar Presiden Prabowo.
Situasi ini menjadi ujian besar bagi kepemimpinan Prabowo dalam menjaga stabilitas nasional di tengah tuntutan etika politik dan gejolak sosial.
Demo akhir Agustus 2025 yang awalnya berjalan tertib berubah menjadi ricuh, menewaskan 10 orang dan memicu penjarahan serta pembakaran fasilitas publik. Di antaranya, rumah anggota DPR RI dan kediaman Menkeu Sri Mulyani ikut dijarah.
Di tengah semua ini, publik menanti langkah tegas dari Presiden Prabowo.
Apakah akan mencopot Kapolri, atau mempertahankannya dengan strategi komunikasi dan reformasi kelembagaan? Yang pasti, Indonesia sedang berada di persimpangan penting dalam sejarah politik dan sosialnya.
Naikkan Pangkat 27 Perwira Tinggi
Sebagaimana diketahui, sebanyak 27 perwira tinggi (Pati) Polri mendapatkan kenaikan pangkat dalam sebuah upacara yang digelar di Ruang Rapat Utama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Jumat (12/9/2025).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin langsung prosesi tersebut, yang menjadi momen penting bagi para Pati Polri. Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menyampaikan bahwa kenaikan pangkat ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan kinerja para perwira tinggi.
"Kenaikan pangkat bagi 27 Pati Polri hari ini merupakan wujud apresiasi dan penghormatan atas dedikasi, pengabdian, serta kinerja yang telah ditunjukkan," ujar Trunoyudo.
Ia menambahkan bahwa kenaikan pangkat juga membawa tanggung jawab yang lebih besar, dan diharapkan para Pati Polri dapat terus memberikan kontribusi terbaik bagi institusi, bangsa, dan negara.
Dua nama yang menonjol dalam daftar kenaikan pangkat adalah Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Karyoto dan Kepala BNN Suyudi Ario Seto, yang kini menyandang pangkat Komisaris Jenderal (Komjen).
Selain itu, sejumlah Kapolda dan pejabat utama lainnya juga mendapatkan promosi, termasuk Kapolda Kalimantan Utara Brigjen Djati Wiyoto Abadhy, Kapolda Banten Brigjen Hengki, dan Kapolda Aceh Brigjen Marzuki Ali Basyah, yang kini berpangkat Inspektur Jenderal (Irjen).
Total terdapat 27 personel yang mendapatkan kenaikan pangkat, mencakup jenjang dari Kombes ke Brigjen, Brigjen ke Irjen, hingga Irjen ke Komjen.
Momen ini menjadi bukti nyata komitmen Polri dalam memberikan penghargaan kepada anggotanya yang telah menunjukkan dedikasi dan pengabdian luar biasa.
Berikut Pati yang mendapatkan kenaikan pangkat:
Dari Irjen ke Komjen:
Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Karyoto;
Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto.
Dari Brigadir Jenderal (Brigjen) ke Irjen:
Kapolda Kalimatan Utara Brigjen Djati Wiyoto Abadhy;
Kapolda Banten Brigjen Hengki;
Kapolda Aceh Brigjen Marzuki Ali Basyah;
Kadiv Hubinter Irjen Amur Chandra Juli Buana;
Dosen Kepolisian Utama Tk. I STIK Lemdiklat Polri Irjen Gatot Repli Handoko;
Pati Divhubinter Polri;
Pati Lemdiklat Polri.
Dari Kombes ke Brigjen:
Kemudian, 18 personel naik pangkat dari Komisaris Besar (Kombes) menjadi Brigjen. Mereka terdiri atas Wakapolda, pejabat utama Mabes Polri, Kapusjarah, Dosen Kepolisian, hingga pejabat di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan Badan Intelijen Negara (BIN).
(*/Tribun-medan.com)
Artikel telah tayang sebagian di Tribuntangerang.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Listyo Sigit Prabowo
Naikkan Pangkat 27 Jenderal
pencopotan Kapolri
Minta Kapolri Dicopot
Prabowo Ganti Kapolri
Prabowo Copot Kapolri
| MOTIF Pembunuhan Pegawai Bank di Banyuwangi oleh Suami Sendiri, Terungkap Terpaut Usia 11 Tahun |
|
|---|
| WARUNG Bakso Babi di Bantul Viral, Puluhan Tahun Tidak Dipasang Informasi NonHalal |
|
|---|
| AKHIRNYA KPK Mulai Selidiki Dugaan Mark-Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, Ini Penjelasan Jokowi |
|
|---|
| AKHIRNYA Jokowi Angkat Bicara Soal Polemik Biaya Proyek Kereta Cepat Whoosh: Bukan Cari Untung |
|
|---|
| KEPSEK Syamhudi Baru Bayar Rp 3 Miliar dari Biaya Ganti Rugi Rp 25 Miliar, Hartanya Terancam Disita |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.