Berita Viral
ALASAN Dua Siswa SMP Pelaku Bully Angga Hingga Tewas Tidak Ditahan, Kini Dapat Pendampingan Psikolog
Pelaku bully Angga Bagus Perwira, L (12) dan A (12) tidak ditahan hanya pendampingan psikologi.
Kustinah sempat terdiam lama saat mengingat kembali ucapan Angga beberapa bulan sebelumnya.
Pada bulan Agustus, cucunya pernah mengeluh ingin berhenti sekolah karena sering diejek teman-temannya.
“Dia pernah bilang nggak mau sekolah lagi, karena diejek terus. Saya lalu ke sekolah, ketemu guru BK. Katanya sudah didamaikan, baru Angga mau sekolah lagi,” ceritanya.
Angga tinggal bersama neneknya sejak usia lima tahun. Kedekatan mereka begitu kuat.
Orang tua Angga, termasuk ayahnya Sawindra, bekerja di Cianjur sebagai buruh pabrik demi menghidupi keluarga.
“Dulu bapaknya sempat nanya, mau sekolah di Cianjur atau di sini. Tapi Angga milih di sini. Katanya temannya banyak, dia takut kalau sekolah di sana,” ungkap Kustinah.
Kini, rumah yang dulu dipenuhi tawa kecil cucunya itu terasa kosong.
“Ya cuma saya sendiri di rumah. Biasanya kalau sore dia suka main bareng temannya di sini. Sekarang sepi,” katanya dengan nada pelan.
Rasa sedih itu berubah menjadi kekecewaan ketika Kustinah menceritakan bagaimana pihak sekolah tak memberi penjelasan yang jelas soal kematian Angga.
“Sekolah bilang katanya jatuh dari tangga, terus pingsan dan kejang. Tapi saya dapat cerita dari ibunya teman Angga, kalau cucu saya dipukuli.
Sekolah bahkan sempat bilang Angga punya penyakit, padahal dari kecil nggak pernah sakit berat,” tegasnya.
Dengan mata yang berkaca-kaca, Kustinah menegaskan satu hal.
“Pengennya pelaku dihukum setimpal. Biar ada efek jera. Jangan sampai ada anak lain yang ngalamin hal kayak gini lagi,” ucapnya mantap.
(*/tribun-medan.com)
Artikel sudah tayang di tribun-jateng.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| PENGAKUAN Ammar Zoni Dapat Pesan WA Misterius, Tawarkan Hentikan Kasus Tapi Bayar Rp 300 Juta |
|
|---|
| SATU Tahun Prabowo-Gibran, Aliansi Mahasiswa Nusantara Sorot Kebijakan dan Harapan Program ke Depan |
|
|---|
| RELAWAN MBG Geruduk Dapur SPPG, Kesal Gaji Dipotong Rp 130 Ribu Jadi Rp 100 Ribu, Lembur Tak Cair |
|
|---|
| ALASAN Fideli Amin Bunuh dan Bakar Istrinya di Ladang Tebu: Cekcok dan Sering Ditolak Berhubungan |
|
|---|
| PEMILIK Bakso Babi Ogah Pasang Spanduk Non Halal Takut Omzet Turun, Warga Kesal Langsung Bikin Aksi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.