Berita Viral
Kronologi Awal Siswa Ditampar Guru,Gaduh Ortu Ngamuk, Dedi Mulyadi dan Waketum PSI Beda Pendapat
Terungkap kronologi awal kasus guru yang menampar siswa di SMP Negeri 2 Jalancagak, Subang Jawa Barat.
Tampak perselisihan itu berupaya dilerai oleh sejumlah guru di kelas.
Terdengar orang tua siswa menegur guru tersebut karena diduga menampar anaknya di sekolah.
Sang guru lalu menantang orang tua siswa itu untuk melapor ke Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, setelah dirinya dituding melakukan kekerasan terhadap anaknya.
Baca juga: Daftar Hari Libur Nasional, Tanggal Merah dan Cuti Bersama di Kalender 2026, Libur Panjang Lebaran
"Lah ini Anda main gampar-gampar aja. Pak Dedi tolong lah," ucap orang tua itu kepada guru tersebut.
Sang guru mengaku tak takut dengan ancaman orangtua siswa tersebut.
"Laporin saja ke Pak Dedi Mulyadi, saya tunggu," katanya menantang balik.
Baca juga: Lapas Kelas IIA Binjai Mewarning Warga Binaan, Ini Alasannya
Arguman Panas
Percakapan semakin panas saat guru membela tindakannya terhadap anak dari orangtua siswa tersebut.
"Kalau anak bapak tidak nakal, kalau anak bapak baik-baik saja, saya tampar saya salah," katanya.
Ia membantah jika melakukan tamparan keras terhadap siswa tersebut.
"Kalau saya gampar, anak bapak sudah pingsan," katanya.
Kendati demikian, orangtua siswa itu menegaskan bahwa tindakan kekerasan apapun terhadap anak didik tidak bisa dibenarkan.
"Harusnya panggil orang tua ya pak, jangan main-main tangan sendiri, apakah boleh sekarang saya tanya boleh enggak seorang guru gampar-gampar anak. Enggak boleh. Ada undang-undangnya sekarang," katanya.
Siswa Sudah Sering Ditegur
Guru tersebut berdalih bahwa siswa sudah sering ditegur, tetapi tidak kunjung menurut.
Bahkan orang tua juga pernah dipanggil sebelumnya.
"Diajarin baik-baik banyak yang udah ngelunjak. Saya udah panggil berulang-ulang orang tuanya," katanya.
Situasi semakin memanas ketika orang tua siswa meminta agar guru tersebut menjaga sikapnya demi menjaga nama baik sekolah.
Namun, sang guru justru menanggapinya dengan ucapan tajam,
"Saya justru menjaga nama baik sekolah. Kalau tidak cocok, pindah saja cari sekolah yang bagus," katanya.
Baca juga: Penyebab Gubernur Bobby tak Dihadirkan di Sidang Perkara Korupsi Jalan Sumut, Penjelasan Jaksa KPK
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Sumber: Tribunjakarta
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.