Breaking News

Polres Dairi

Terancam, Sempat Ngungsi ke Polres Dairi, Warga Parbuluan VI Akhirnya Pulang dan Didamaikan Polisi

Petugas Polres Dairi menerima kedatangan warga Parbuluan VI yang mencari perlindungan sementara. Di tengah malam yang menegang

|
Editor: Arjuna Bakkara
IST
Petugas Polres Dairi menerima kedatangan warga Parbuluan VI yang mencari perlindungan sementara. Di tengah malam yang menegang, hangatnya sambutan polisi menjadi jeda aman bagi mereka, sebelum kemudian polisi berhasil menengahi hingga tercapai perdamaian. 

TRIBUN-MEDAN.COM, DAIRI-Malam itu, Desa Parbuluan VI seakan kehilangan kedamaiannya.

Angin dingin Parbuluan berembus membawa keresahan, sementara puluhan warga berjalan dalam gelap, meninggalkan rumah yang selama ini mereka sebut tempat aman.

Sabtu (8/11/2025) menjadi hari yang tak pernah mereka bayangkan, hari ketika mereka terpaksa mengungsi ke Polres Dairi, mencari perlindungan hukum setelah menerima intimidasi dan ancaman dari kelompok warga lain.

Ketegangan langsung memuncak usai rumah Kepala Desa Parbuluan VI, Parasian Nadeak, dirusak oleh sekelompok warga.

Tidak hanya merusak bangunan, para pelaku diduga melakukan intimidasi yang membuat keluarga kepala desa ketakutan.

Di tengah kepanikan, Parasian bersama puluhan warga memilih melangkah menuju Polres Dairi satu-satunya tempat yang mereka percaya dapat memberi rasa aman.

upaya aparat berhasil mempertemukan kedua pihak hingga mereka berdamai.
Sejumlah warga Parbuluan VI tiba di Polres Dairi untuk berlindung sementara setelah menerima ancaman. Polisi menyambut mereka dengan tenang, memastikan setiap warga merasa aman dan pada akhirnya, upaya aparat berhasil mempertemukan kedua pihak hingga mereka berdamai.

Seorang warga menuturkan dengan wajah pucat yang masih menyimpan ketakutan,

"Kami benar-benar merasa terancam. Jika tidak ada pengamanan terhadap oknum yang melakukan intimidasi, kami terpaksa menginap di Polres."

Ketakutan warga semakin memuncak ketika Ruslan Sagala (62), seorang lansia yang sedang menjaga cucunya, nyaris menjadi korban penganiayaan ketika rumah yang mereka tinggali turut menjadi sasaran.

Kejadian itu membuat warga percaya bahwa tanpa perlindungan, sesuatu yang lebih buruk bisa saja terjadi.

Menurut warga, para terduga pelaku bukanlah orang asing. Mereka mengenal wajah-wajah itu, dan menduga bahwa seluruh rangkaian intimidasi berkaitan dengan perbedaan pandangan tentang operasional PT Gruti yang sempat memecah opini masyarakat desa.

Namun dalam ketegangan yang terus membara, Polres Dairi bergerak cepat.

Penyidik melakukan pendalaman, keamanan diperketat, dan jalur penyelesaian mulai dirancang. Harapan warga pun tumbuh kembali.

Akhirnya Damai: Polres Dairi Satukan Dua Kelompok yang Berseteru

Satu minggu setelah malam penuh kecemasan itu, Sabtu (15/11/2025), secercah harapan menyala di Posko Pangihutan, Dusun V Hite Hoting.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved