Edy Rahmayadi Ngaku Memilih tak Populer demi Hilangkan Suap di Pemprov Sumut
Pemprov Sumut meraih penghargaan Anugerah Meritokrasi 2022, naik kelas dari kategori baik menjadi sangat baik.
TRIBUN: Pak Gub, kenapa ini perlu karena diketahui bersama apa tertangkap korupsi berjemaah di DPRD Sumut. Apakah Pak Gub, membangun sistem mata-mata, pelapor-pelapor di dalam.
EDY RAHMAYADI: Wajib, harus. Pasti ada informasi, inilah tidak terlepas informasi dari semua pihak. Inilah tadi, jangan menerima suap. Jangan terima suap dan macam-macam dengan gratifikasi. Sudah jelas semua itu. Apa yang mau kita ikuti. Kalau diikuti banyak saja kurang apalagi sedikit.
Kalau warga Sumut mau sejahtera saya itung itu, butuh dan Rp 2,4 triliun setiap bulannya untuk 33 kabupaten/kota.
Tetapi, uang kita baru Rp 1,1 triliun perputarannya setiap bulannya. Maka dari itu, UMR tidak terkejar.
Harusnya buruh di Sumut paling rendah kantongi Rp 5 juta setiap bulannya, saat ini baru Rp 2,4 juta. Selain itu, saya selalu ribut dengan penyerapan pada tingkat kabupaten dan provinsi.
Mengapa penyerapan harus dilakukan? Penyerapan merupakan salah satu pelumas untuk bisa melengkapi Rp 2,4 triliun setiap bulannya. Ini yang kita kejar terus.
Ada yang belanja, ada yang jual cabai, saya dulu tentara kita tidak mikir ini. Tetapi sekarang pagi-pagi saya bangun langsung nanya berapa harga cabai. Berapa warga bawang karena bisa mempengaruhi inflasi.
Baca juga: Edy Rahmayadi Hadiri Launching Tim dan Jersey PSMS Medan: Saya Mau Kalian Bermain Cantik
TRIBUN: Nanti malam akan ada final Edy Rahmayadi CUT antara PSMS Medan dengan SADA Sumut FC. Apakah ini melanjutkan kecintaan sepak bola ketika dulu memimpin PSSI.
EDY RAHMAYADI: PSMS itu adalah warisan dari pendahulu-pendahulu di Sumut ini. PSMS lahir 1950 begitu panjang. Saat ini PSMS berada di Liga-2 Indonesia.
Dulu bola itu, pertama PSM Ujung Pandang, kedua Persib Bandung, ketiga Persebaya Surabaya, keempat Persija Jakarta. Dan, kelima PSMS Medan.
Nah sekarang kita mulai membangun kembali untuk memberikan pelatihan kepada tiga klub di Sumut yang masuk ke liga-2. Yaitu, SADA Sumut FC, PSDS Deliserdang dan PSMS Medan.
Kita tahu Sumut ini bahwa pencinta sepak bola begitu besar dan stadion bisa goyang suporter. Jadi, suasana politik ini tegang dihiburlah dengan sepak bola kita.
Kebetulan nanti malam final dan saya hadir memberikan apresiasi kepada siapapun yang menang.
Kemudian, di stadion itu ada UMKM, seperti pejual telur asin, kerupuk, sampai sekarang dihidupkan kembali. Mereka hidup di tengah pertandingan sepak bola. Ekonomi kecil bisa berjalan.
(*)
Edy Rahmayadi
Gubernur Sumut
Pemprov Sumut
Anugerah Meritokrasi 2022
Tribunmedan.com
tribunmedan.id
Domu D Ambarita
Pj Gubernur Sumut Hassanudin Minta OPD Lakukan Inovasi dalam Pelayanan Informasi Publik |
![]() |
---|
Kisah Perjalanan Geopark Danau Toba yang Pernah Sukses di Tangan Rapidin Simbolon |
![]() |
---|
Rahudman Harahap Berlinang Air Mata saat Resmikan Rumah Tahfidz dan Sekolah Al-Quran |
![]() |
---|
Bobby Nasution Makin Sering Safari Politik, Seberapa Kuat Lawan Edy Rahmayadi dan Ijeck di Pilgubsu |
![]() |
---|
MA Nyatakan Rahudman Harahap Bebas Murni Pada Kasus Center Point |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.