Opini Online
Gambir dari Pakpak Bharat: Komoditas Niche yang Bisa Menggerakkan Makro Ekonomi Sumatera Utara
Tanaman gambir yang banyak tumbuh di Kabupaten Pakpak Bharat ini sudah menembus pasar internasional.
a. Sesuai Tren Pasar Global
Produk berbasis tanaman alami semakin dicari karena kesadaran lingkungan dan kesehatan. Gambir, dengan kandungan senyawa alaminya, sangat cocok dengan kebutuhan industri global masa kini.
b. Relatif Tahan Krisis
Berbeda dengan sawit yang sangat tergantung pada kebijakan proteksionisme dan isu deforestasi global, gambir tidak terlalu terdampak sentimen negatif internasional. Ia bisa menjadi komoditas alternatif yang stabil.
c. Potensial untuk Hilirisasi
Gambir tidak harus dijual dalam bentuk mentah. Ia bisa diolah menjadi bubuk katekin, bahan aktif kosmetik, pewarna alami untuk tekstil, hingga produk kesehatan herbal. Ini membuka jalan untuk pengembangan industri kecil menengah di tingkat lokal.
Rekomendasi Strategis
Dalam pengembangan komoditas gambir, secara lokal Pemkab Pakpak Bharat perlu mempertimbangkan formula kebijakan “TEPAT PAS SADA” yang fokus pada peningkatan kesejateraan petani gambir.
Formula ini berfokus pada peningkatan teknologi pengolahan, produktivitas, sumber daya, kualitas gambir, dan rantai pasokan.
Sementara Provinsi Sumatera Utara perlu mempertimbangkan strategi berikut ini :
1. Mengefisienkan pengolahan gambir pada tingkat petani dengan dukungan teknologi terkini.
2. Memasukkan gambir dalam roadmap ekspor daerah.
Beri tempat bagi komoditas niche dalam rencana pembangunan industri daerah.
3. Fokus pada hilirisasi berbasis UMKM.
Fasilitasi pelatihan dan peralatan produksi mini bagi kelompok tani dan pelaku usaha lokal.
4. Membangun branding regional untuk gambir Pakpak Bharat.
Sertifikasi geografis (Geographi Al Indication/IG) bisa meningkatkan daya tawar di pasar global.
5. Melibatkan diaspora dan duta dagang di luar negeri.
Untuk menjaring buyer, negosiasi harga, dan membuka kanal distribusi ekspor.
Penutup: Saatnya Melirik Komoditas Tersembunyi
Gambir memang bukan komoditas yang akan menyaingi sawit atau karet dalam hal volume ekspor. Namun, ia memiliki karakteristik yang khas, daya tahan terhadap guncangan pasar global, serta peluang nilai tambah yang besar jika dikembangkan secara serius.
Dari sudut pandang makro ekonomi, pengembangan gambir bisa memperluas basis produksi, meningkatkan ekspor, menumbuhkan usaha kecil, dan memperbaiki kesejahteraan di daerah-daerah pinggiran yang selama ini belum tersentuh sepenuhnya oleh pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara.
Kita hanya perlu melihat dengan lebih jernih: bahwa pertumbuhan bukan hanya soal angka besar di kota besar, tapi juga soal bagaimana komoditas sederhana seperti gambir bisa menjadi jembatan menuju kemandirian ekonomi daerah laiknya seperti diperlihatkan akrabnya Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor dengan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dalam berbagai kesempatan.
---
Penulis adalah dosen tidak tetap FEB Unika Santo Thomas, Pengcab KAGAMA Dairi-Pakpak Bharat dan ASN Pemprov Sumut
Opini Online
Opini Online Tribun-Medan.com
Aryanto Tinambunan
petani gambir
Pakpak Bharat
Gambir Pakpak Bharat
| Inflasi Sumatera Utara: Alarm yang Tak Boleh Diabaikan |
|
|---|
| 2. BOLEHKAH POLISI MENOLAK LAPORAN? |
|
|---|
| Denyut Digital di Jantung Sumatera: Mendorong UMKM Kreatif Medan sebagai Mesin Baru Ekonomi Urban |
|
|---|
| LETUSAN PISTOL POLISI, ANTARA KUBURAN DAN PENJARA |
|
|---|
| Menyulam Harapan Pendidikan Sumut: Dari Ketimpangan Menuju Kesetaraan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.