Berita Nasional
Gerindra Bogor Tolak Budi Arie Gabung, Stabilitas Kader Jadi Taruhan, Motifnya Dipertanyakan
Menurut Dewan Pimpinan Cabang (DPC), masuknya figur baru tanpa motivasi jelas bisa mengguncang kesolidan kader.
Ringkasan Berita:
TRIBUN-MEDAN.com - Ketua Umum Projo, Budi Arie menyusun rencana untuk bergabung dengan Partai Gerindra. Namun memicu kekhawatiran di Bogor.
Menurut Dewan Pimpinan Cabang (DPC), masuknya figur baru tanpa motivasi jelas bisa mengguncang kesolidan kader. Selain itu motif Budi Arie gabung juga masih dipertanyakan.
Sehingga loyalitas dan stabilitas partai jadi taruhan yang tak mau mereka ambil risiko.
Rencana Ketua Projo Budi Arie bergabung dengan Partai Gerindra dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas partai.
Baca juga: Kemenko Polkam Gelar Rakor Pemanfaatan Data & Info Kewilayahan di Sumut Dorong Sinergi Pusat-Daerah
Rekam jejak Budi menjadi salah satu pertimbangan penolakan akar rumput partai.
Sekjen Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Bogor, Rahmat Gunawan menilai bahwa niatan Budi bergabung masih belum bisa ditebak.
Budi Arie memang mengaku bahwa rencana Projo berlabuh ke Partai Gerindra untuk memperkuat barisan pendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Namun dengan rekam jejaknya di barisan Jokowi, hal tersebut dianggap sebagai sikap yang mesti diwaspadai.
Baca juga: NASIB Istri di Sumsel Nikah Diam-diam Usai Dijanjikan Pajero, Suami Syok Tahu dari FYP TikTok
"Bisa saja nanti mengganggu stabilitas kesolidan akar rumput kader," kata Rahmat.
Oleh karenanya Rahmat bersikukuh untuk menolak rencana Budi Arie.
"Kami menolak karena motivasi bergabung belum terang," katanya.
Hal ini pun senada dengan Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor Ian Setiawan yang masih mempertanyakan kontribusi Budi Arie terhadap Gerindra.
Baca juga: AKHIRNYA 2 Guru SMAN 1 Luwu Utara Dapat Rehabilitasi Hukum oleh Presiden Prabowo
"Motifnya kita tidak tahu, makanya harus waspada. Jangan sampai masuknya ada motif lain, tujuan lain, ingin tujuan apa gitu," kata Iwan.
Iwan merunut banyak sekali kader yang sudah berjuang sejak 2014.
Kontribusi kader serta loyalitasnya terhadap kemenangan partai sudah tidak bisa diragukan lagi.
Setelah Partai Gerindra meraih kemenangan, kini menurutnya banyak pihak yang ingin ikut bersuka cita/
"Banyak gerbong yang ingin masuk, ingin menikmati kemenangan ini dengan pragmatis. Kita juga tahu, kan kelihatan," kata Iwan.
Hal inilah yang membuat banyak kader Gerindra yang menolak.
"Mungkin pada keberatan kader di bawah, khususnya di Kabupaten Bogor," kata Iwan.
(Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| KPK Geledah Rumah Indah Pertiwi, Jadi Orang Pertama Kena OTT Tapi Statusnya Tidak Jadi Tersangka |
|
|---|
| Hari Ini Diperiksa, Roy Suryo Singgung Nama Silfester Matutina: Terpidana, Dia Masih Bebas |
|
|---|
| Fatalnya Kesalahan Kepala BGN, Minta Tambahan Dana ke Purbaya, Reaksi DPR: Salah Alamat |
|
|---|
| Diperiksa Hari Ini, Roy Suryo Pastikan Hadir di Polda Metro Jaya: Cukup Senyumin Saja |
|
|---|
| Nikita Mirzani Bisa Live di Rutan, Menteri Imipas: yang Bersangkutan Menggunakan Wartel |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Budi-Arie-projo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.