Fakta Tersembunyi di Balik Uap Vape
Anggapan asap vape adalah “versi bersih” dari tembakau, vape lebih aman dari rokok tembakau, atau vape merupakan solusi berhenti merokok tidak benar
Penulis: Truly Okto Hasudungan Purba | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
“Berhentilah merokok dengan melakukan langkah-langkah yang diniatkan dari diri sendiri seperti menghindari pemicu kebiasaan merokok, mengisap permen, berolahraga, hingga mengonsumsi makanan sehat,” kata Nina.
Baca juga: Polda Sumut Ungkap Pabrik Liquid Vape Bermuatan Narkoba di Medan, 2 Tersangka Diamankan
Uji Lab: Kemasan Liquid Tak Cantumkan Kandungan
LIQUID (cairan vape) yang mengandung perisa dan mengeluarkan uap wangi ketika diisap, sering dianggap tidak seberbahaya rokok biasa. Tapi ternyata, liquid vape juga mengandung zat adiktif berbahaya seperti nikotin. Bahkan ada kandungannya yang lebih besar dibandingkan yang terkandung pada rokok tembakau.
Penelusuran yang dilakukan tim liputan ini menunjukkan bahwa semua rokok tembakau yang dijual resmi di pasaran mencantumkan kandungan nikotin dalam setiap batang rokok yang diperjualbelikan. Misalnya merek AM dan MFH, masing-masing mencantumkan mengandung 1.0 Mg nikotin per batang. Salah satu yang cukup besar kadar nikotinnya adalah rokok MR dengan rata-rata 10.9 mg nikotin per batang.
Tim kemudian melakukan uji laboratorium secara mandiri terhadap liquid vape untuk melihat seberapa besar kandungan zat adiktif nikotin. Uji lab dilakukan pada bulan September-Oktober 2025 di sebuah laboratorium pengujian di Indonesia yang sudah terakreditasi ISO/IEC 17025 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Terdapat lima merek liquid yang menjadi sampel pengujian dengan indikator pemilihan sampel adalah produk cukup banyak dibeli pengguna vape (berdasarkan informasi dari toko), kemasan liquid warna warni, dan memiliki citarasa buah-buahan.
Hasil uji lab yang dilakukan terhadap lima merek liquid vape menunjukkan bahwa terdapat kandungan nikotin liquid vape yang lebih besar dibanding yang terkandung dalam tiap batang MR. Namun informasi sebenarnya terkait jumlah kandungan nikotin ini tidak dicantumkan dalam botol liquid vape.
Salah satu merek liquid vape yang diuji, GGS menunjukkan jumlah kandungan 16.08 mg nikotin dalam tiap gram liquid (16.08 mg/g). Dalam kemasannya yang penuh warna, liquid bergambar pria seperti komik dan sedang menyantap anggur ini mencantumkan informasi 3 persen salt nikotin. Tidak ada informasi jumlah kandungan nikotin yang sebenarnya dalam angka pecahan.
Spesialis paru RS Haji Medan, Dr. dr. Sri Rezeki Arbaningsih, Sp.P(K), FCCP menjelaskan, informasi mengenai komposisi dan jumlah kandungan nikotin merupakan satu bentuk informasi yang tersembunyi dari liquid vape. Misalnya, kemasan dibalut dengan warna-warni dan citarasa buah-buahan yang menarik, namun tidak mencantumkan peringatan bahaya seperti rokok tembakau seperti yang diamanatkan dalam PP Nomor 28 tahun 2024.
"Karena target mereka adalah Gen Z. Perusahaan vape ingin membuat narasi bahwa vape lebih aman dari rokok biasa, tidak membuat kecanduan, dan mendukung gaya hidup anak muda. Padahal faktanya vape jauh lebih berbahaya dibanding rokok biasa," kata Sri, Senin (20/10/2025).
Baca juga: Polda Sumut Gagalkan Peredaran 665 Kg Sabu dan 5.393 Liquid Vape Mengandung Obat Keras dalam 6 Bulan
Sri menjelaskan lebih jauh informasi yang tersembunyi tersebut. Pertama, salt nikotin yang terkandung dalam liquid vape merupakan nikotin yang diekstraksi dari tanaman tembakau dan ditambahkan ke dalam liquid vape sebagai pengganti asupan nikotin yang dibutuhkan perokok biasa (tembakau).
Salt nikotin punya sifat yang sama dengan nikotin, yakni mengendap dalam kerongkongan hingga paru-paru. Vape menghasilkan asap karena ada cairan yang dipanaskan jadi uap. Ketika jadi asap, vape mengeluarkan TAR dan karbon monoksida (CO). Ketika pemanasan terjadi, maka akan menghasilkan logam berat yang bisa terhirup dan masuk ke kerongkongan, dan bahkan jatuh ke paru-paru.
Kedua, liquid vape mengandung perisa atau formaldehida. Perisa itu, menurut Sri, juga berbahaya. Ketika dipanaskan dan diisap, akan berubah menjadi partikel yang sangat kecil. Partikel kecil itu kemudian makin jauh jatuhnya atau jangkauannya ke paru-paru, bahkan berpotensi masuk ke pembuluh darah.
Kalau sudah masuk ke pembuluh darah, maka partikel kecil itu akan menjadi endapan yang tidak bisa disingkirkan. Lama-lama endapan itu akan semakin banyak jumlahnya. Sewaktu-waktu endapan itu bisa lepas dari dinding pembuluh darah hingga terbawa aliran darah dan membuat sumbatan dalam aliran darah dari dan ke jantung.
“Salt nikotin dan perisa itu merupakan komposisi pada liquid vape yang sama berbahayanya dengan rokok tembakau. Pengguna bisa kena serangan jantung, tiba-tiba colaps. Kalau tidak ke arah jantung, bisa ke aliran darah yang lain, maka bisa menyebabkan stroke karena aliran darahnya terhambat. Artinya, potensi bahaya vape ini bisa lebih besar ketimbang rokok tembakau," terangnya.
Sri mengaku terkejut melihat hasil uji laboratorium lima sampel liquid vape. Pasalnya jumlah nikotinnya ada yang lebih besar dibanding sebatang rokok tembakau. Jumlah nikotin inilah yang menjadi fakta yang tersembunyi di balik uap vape. “Hal ini tidak diketahui pengguna vape dan perokok pasif karena informasinya tidak tercantum dengan jelas di kemasan,” katanya.
| Ranperda KTR Kota Medan Larang Iklan Rokok, Pelaku Usaha Prediksi Pendapatan Anjlok hingga 45 Persen |
|
|---|
| Raperda Kawasan Tanpa Rokok Dikaji, DPRD Medan Waspadai Dampaknya terhadap PAD |
|
|---|
| Tahapan Proses Penyusunan Raperda KTR Kota Medan Dipertanyakan |
|
|---|
| Pekan Depan, Pansus Raperda Kawasan Tanpa Rokok, Undang Stakeholder Terdampak |
|
|---|
| Ranperda Kawasan Tanpa Rokok di Medan, Fraksi-fraksi Beda Pendapat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pengguna-vape-Medan.jpg)